kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Tiga maskapai serahkan dokumen tender haji


Senin, 02 April 2012 / 17:01 WIB
Tiga maskapai serahkan dokumen tender haji
The Penthouse 2 menjadi drama Korea rating tertinggi sepanjang bulan Maret.


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Edy Can

JAKARTA. Tiga maskapai telah menyerahkan dokumen proses lelang terbatas pengangkutan jemaah haji 2012. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti S. Gumay mengatakan, dua dari tiga maskapai telah memenuhi persyaratan.

Dua maskapai itu yakni Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines. Sementara satu maskapai lagi yakni Batavia Air belum lengkap. "Dari 21 persyaratan baru delapan yang dipenuhi masih banyak yang harus dilengkapi dan diberi waktu seminggu hingga pekan depan,” ujar Herry, Senin (2/4).

Menurut Herry Bakti, salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam proses tender yang dipersyaratkan Kementerian Agama adalah harus memiliki sertifikat IATA Operational Safety Audit. Saat ini, maskapai lokal yang mempunyai sertifikat itu adalah Garuda Indonesia dan Mandala Airlines.

Sementara, persyaratan lainnya adalah harus letter of intent (LoI) dengan pihak penyewa pesawat. “Tapi soal itu kewenangan dari Kementerian Agama mungkin itu jadi semacam jaminan. Kami hanya akan membantu dari sisi kesiapan teknis,” ujarnya.

Direktur Komersial PT Metro Batavia Sukirno Sukarna mengaku telah mengirimkan surat ke Kementerian Agama karena menganggap tender tersebut tidak fair. Batavia Air keberatan dengan keharusan maskapai pengangkut haji memiliki sertifikat IATA Operational Safety Audit.

Ia juga menganggap aturan maskapai harus sudah meneken letter of intent (LoI) dengan pihak penyewa pesawat atau lessor yang ditunjukknya sangat memberatkan."Kalau memang ini tetap jadi syarat untuk tender, percuma kami diundang,” tegasnya.

Sukirno mengatakan, kewajiban memiliki letter of intent jelas merugikan sebab maskapai harus membayar uang muka sebesar 10% dari total pesawat. Karena itu, Batavia meminta kontrak dengan lessor untuk sementara dalam bentuk nota kesepahaman.

Batavia Air menyiapkan enam pesawat jumbo untuk pengangkutan jemaah haji tahun ini, yakni dua Boeing B747, dua Airbus A330, dan dua Boeing B777. Total dana yang dialokasikan sekitar US$ 50 juta. Dana ini selain untuk menyewa pesawat juga merekrut kru dan penerjemah selama tiga bulan.

Penerbangan haji tahun ini rencananya akan dilakukan di 12 embarkasi yaitu Banda Aceh, Medan, Batam, Padang, Palembang, Jakarta, Solo, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Makasar, dan Mataram. Dari 12 embarkasi tersebut diasumsikan dapat memberangkatkan 196.345 jemaah haji.

Sebelumnya pihak Kementerian Perhubungan mengatakan terdapat empat maskapai yang diundang oleh Kementerian Agama untuk mengikuti tender angkutan udara haji 2012, yaitu Garuda Indonesia, Saudi Arabia Airlines, Batavia Airlines dan Lion Mentari Airlines.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×