Reporter: Umi Kulsum | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Perusahaan makanan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk semakin tergiur dengan manis bisnis beras premium kemasan. Untuk itu, emiten yang berkode saham AISA tersebut akan memperbesar pasar beras premium yang terkenal dengan merek Maknyuss tersebut.
Desiliana, Sekretaris Perusahaan Tiga Pilar Sejahtera Food bilang, bisnis beras premium kemasan mendapatkan respons positif pasaran. Saat ini, 25% penjualan beras Tiga Pilar berasal dari penjualan beras kemasan premium.
Karena pasarnya bagus, Tiga Pilar ingin memperbesar penjualan beras premium tersebut. "Kami akan meningkatkan semaksimal mungkin produk kemasan beras premium. Kontribusinya kami targetkan naik menjadi 40% ke total penjualan beras kami," kata Desiliana kepada KONTAN, Senin (28/11).
Untuk mencapai target, Tiga Pilar akan menambah cakupan kota yang menjadi wilayah distribusi. Selain masuk ke toko modern, AISA menggarap pemasaran lewat Mitra Usaha Maknyuus. Mitra akan menggarap pasar kawasan perumahan.
Saat ini, Mitra Usaha Maknyuus beranggotakan 2.000-2.600 anggota. "Anggota Mitra Usaha Maknyuus tak perlu memiliki toko agar bisa menjual produk kami. Yang terpenting terdaftar menjadi anggota," ujar Desiliana.
AISA juga berusaha memasarkan beras melalui tenaga pemasaran langsung. "Kami sedang merekrut 1.000 salesman yang akan turut membantu distribusi produk kami, posisi salesman di bawah distributor," kata Sjambiri Lioe, Direktur Keuangan AISA kepada KONTAN.
Saat ini Tiga Pilar memproduksi dua jenis produk beras, yaitu beras kemasan dan beras curah. Penjualan beras kemasan berkontribusi 25% dan beras curah berkontribusi 75%. Untuk melayani penjualan, AISA mendapatkan pasokan beras dari petani di Pulau Jawa dan Sulawesi.
Menilik laporan keuangan AISA kuartal III-2016, pendapatan AISA naik 9,7% menjadi Rp 4,97 triliun ketimbang periode sama tahun lalu, Rp 4,5 triliun. Pendapatan berasal dari penjualan produk makanan Rp 1,84 triliun, pendapatan pengolahan beras Rp 3,21 triliun dan dari agribisnis senilai Rp 36,9 miliar. "Tahun ini kami menargetkan pendapatan Rp 6,5 triliun, tahun depan kami target tumbuh double digit," kata Sjambiri.
Tahun depan, AISA telah menyiapkan belanja modal Rp 600 miliar untuk membangun pabrik serta menambah produksi beras dan makanan. Saat ini kapasitas pabrik beras AISA mencapai 480.000 ton per tahun dengan tingkat utilitas pabrik antara 68%-69%.
Utilitas bisa dimaksimalkan untuk itu tahun depan. "Rencananya kami akan melihat terlebih dahulu terkait penambahan kapasitas produksinya," kata Desi, Ia menambahkan, pihaknya sedang mempersiapkan pembangunan dua pabrik di Sidrap dan Bone, Sulawesi Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News