kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Tiga Tahun Tersendat, Menteri ESDM Desak PLN Tuntaskan Proyek Dedieselisasi PLTD


Jumat, 08 Maret 2024 / 14:52 WIB
Tiga Tahun Tersendat, Menteri ESDM Desak PLN Tuntaskan Proyek Dedieselisasi PLTD
ILUSTRASI. Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pihaknya terus mendorong agar PLN menjalankan program dediesielisasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 1,6 GW.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendesak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk segera menuntaskan proyek dedieselisasi pembangkit listrik. 

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pihaknya terus mendorong agar PLN menjalankan program dediesielisasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 1,6 GW. 

"Harusnya sih jalan, kita dorong terus. (Apalagi) kita kasih (harga) gas untuk listrik kan gak mahal-mahal. Eksekusinya aja nanti tolong tanya PLN sampai sejauh mana tuh ada 1,6 GW yang kita programkan 3 tahun lalu belum jalan," ujar Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (8/3). 

Arifin menambahkan, selain dedieselisasi pada 1,6 GW PLTD, Kementerian ESDM juga mendorong pelaksanaan dedieselisasi untuk 2.200 unit prmbangkit kecil untuk masuk dalam program ini. 

Pada Desember 2023 lalu, PLN menjalin kerjasama dengan tiga perusahaan energi yaitu ib vogt GmbH asal Jerman, PT Indika Energy Utama Tbk (INDY) dan Infraco Asia Development Pte., Ltd. 

Dalam kesepakatan, program ini akan dibagi ke dalam dua klaster, yaitu kolaborasi PLN Nusantara Power dan ib vogt GmbH dalam mendorong dedieselisasi di klaster pertama yang meliputi wilayah Indonesia bagian Barat.

Sedangkan kolaborasi PLN Indonesia Power, PT Indika Energy Utama Tbk dan Infraco Asia Development Pte.,Ltd. bersama-sama akan mendorong dedieselisasi di klaster kedua yang meliputi wilayah Indonesia bagian Timur.

Baca Juga: Kementerian ESDM Atur Tarif Listrik Pembangkit Hibrida Pada Rancangan Permen PJBL EBT

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengemukakan, saat ini PLN memiliki kurang lebih 5.200 PLTD yang tersebar di sekitar 2.100 lokasi. Dengan dedieselisasi, pihaknya berharap biaya dan emisi karbon yang besar dari operasional PLTD akan bisa ditekan maksimal. 

Dalam jangka panjang, program dedieselisasi diharapkan tak hanya akan menyelamatkan bumi dari ancaman perubahan iklim, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui penyediaan listrik yang andal, murah dan ramah lingkungan.

”Melalui kolaborasi ini, kita akan mengganti mesin diesel dengan energi surya yang dilengkapi dengan sistem penyimpanan yang mumpuni,” imbuh Darmawan.

Direktur Manajemen Proyek dan EBT PLN Wiluyo Kusdwiharto menambahkan, program dedieselisasi PLTD ini diperkirakan mampu mengurangi konsumsi BBM hingga Rp 722,1 miliar dan menurunkan emisi CO2 kurang lebih 132.000 ton per tahun.

”Dua klaster yang kita gagas pada LOI hari ini, akan membantu Indonesia dalam meningkatkan bauran EBT di sektor ketenagalistrikan secara masif. Potensinya mencapai 171 Gigawatt hour (Gwh) per tahun dan mampu menyala 24 jam nonstop atas teknologi mutakhir yang kita gunakan,” ujar Wiluyo.

Baca Juga: Investasi EBT pada Tahun Ini Diprediksi Lebih Besar Dibanding 2023

Wiluyo mengungkapkan, banyaknya tantangan di lapangan untuk menggodok program dedieseliasi. Tetapi atas kolaborasi yang dilakukan dirinya optimis, program ini akan mampu meningkatkan suplai listrik nonstop 24 jam untuk daerah terisolir. 

"Dedieselisasi konversi EBT ini menggunakan konsep penghematan BBM terbesar," jelas Wiluyo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×