Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) mencatatkan pertumbuhan dobel digit baik dari segi topline maupun bottomline sampai sembilan bulan pertama tahun ini. Peningkatan konsumsi Fast Moving Consumer Goods (FMCG) turut mendorong bisnis perusahaan distribusi ini.
Mengulik laporan keuangan TGKA, penjualan sepanjang triwulan ketiga tahun ini tercatat Rp 10,28 triliun atau naik 15,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 8,87 triliun.
Baca Juga: Tigaraksa Satria (TGKA) menggenjot bisnis distribusi buku
Lianne Widjaja, Presiden Direktur TGKA bilang bahwa kenaikan salah satunya disokong oleh pertumbuhan tinggi dari segmen educational product, yang sebagian besar terdiri dari buku-buku pelajaran sekolah dan anak.
Segmen bisnis educational product meski kontribusinya kecil namun di kuartal ketiga 2019 tumbuh paling tinggi diantara segmen lainnya 58% year on year (yoy) menjadi Rp 442,37 miliar. Adapun kontribusi terbesar masih dipegang produk susu, makanan ringan dan peralatan rumah tangga sebanyak Rp 9,57 triliun di triwulan ketiga 2019 atau tumbuh 15% yoy.
"Selain itu divisi digital platform kami juga tumbuh dengan baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," sebut Lianne kepada Kontan.co.id, Kamis (21/11). Selain mengandalkan produk FMCG umum seperti susu bubuk dan kebutuhan rumah tangga, TGKA juga memperkuat lini produk buku pelajaran serta mendorong jalur sales lewat e-commerce alias digital.
Baca Juga: Pendapatan TGKA naik 20% masih ditopang distribusi consumer goods
Sementara itu, TGKA juga diketahui telah melakukan penambahan prinsipal baru diantaranya Quaker Oat dan Sambal Belibis serta Sambal Bumbu Merek Koepoe-Koepoe. Karena masih baru, kata Lianne, kontribusi para prinsipal tersebut masih belum terlalu signifikan bagi pendapatan perseroan.
Sampai akhir tahun kemarin total prinsipal yang dipegang TGKA ialah 15 perusahaan, dengan tambahan 2 prinsipal baru di tahun ini maka total prinsipal saat ini mencapai 17 perusahaan.
Adapun jenis produk pendidikan alias Educational Product di tahun kemarin ada sebanyak 2.500 macam dan akan ditambah di tahun ini sebanyak 4.000 macam, hingga totalnya di 2019 ini ada 6.500 jenis educational product yang didistribusi TGKA.
Berkat semua divisi produk tumbuh, beban pokok penjualan TGKA walau turut naik 15% (yoy) menjadi Rp 9,03 triliun sampai akhir September ini, namun keuntungan masih dapat diamankan. Sehingga usai dilakukan pengurangan, perseroan memperoleh laba kotor sebesar Rp 1,24 triliun pada kuartal-III 2019 atau tumbuh 21% dibandingkan kuartal-III 2018 senilai Rp 1,02 triliun.
Baca Juga: Laba bersih Tigaraksa Satria (TGKA) melejit 37% sampai kuartal tiga tahun ini
Setelah dikurangi pos beban administrasi dan lainnya, TGKA membukukan laba bersih sampai sembilan bulan pertama 2019 senilai Rp 314,17 miliar atau naik 47% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 212,59 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News