kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tigaraksa Satria (TGKA) Targetkan Pendapatan Rp 14,92 Triliun pada 2023


Selasa, 25 April 2023 / 17:15 WIB
Tigaraksa Satria (TGKA) Targetkan Pendapatan Rp 14,92 Triliun pada 2023
ILUSTRASI. PT Tigaraksa Satria Tbk (TGRA) membidik pertumbuhan pendapatan sekitar 15% di 2023 menjadi Rp 14,92 triliun


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di bidang penjualan dan distribusi produk konsumsi PT Tigaraksa Satria Tbk (TGRA) membidik pertumbuhan pendapatan sekitar 15% pada 2023 menjadi Rp 14,92 triliun dari sebelumnya Rp 12,98 triliun di 2022.

"Kita juga harapkan peningkatan dari NPAT (net profit after tax), untuk nilainya belum dapat diberikan informasinya, tapi kami mengupayakan untuk selalu bertumbuh tiap tahunnya baik dari top line dan bottom line," kata Lianne Widjaja Presiden Direktur TGKA kepada Kontan.

Untuk mencapai target tersebut, TGKA sudah menyiapkan strategi bisnisnya salah satunya yakni dengan melakukan ekspansi bisnis di Dry Product dan Coldchain product melalui entitas anak perusahaan barunya yakni PT Tira Cipta Logistik.

Baca Juga: Ini Jadwal Pembagian Dividen Tigaraksa Satria (TGKA) untuk Tahun Buku 2022

Untuk merealisasikannya, TGKA mengaku sudah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 250,48 miliar untuk tahun 2023.

Lianne mengaku tahun ini perseroan butuh investasi yang besar untuk anak usahanya PT Tira Cipta Logistik, untuk itu TGKA akan mengambil sebagian dana dari pinjaman bank untuk belanja modal

"Capex akan diambil dari kas internal perseroan dan sebagiannya kami ambil dari pinjaman bank sekitar 30%," kata Lianne Widjaja Presiden Direktur TGKA kepada Kontan.

Lianne merinci total dana capex tersebut dialokasikan untuk pembangunan dan renovasi gudang yang ditargetkan rampung di tahun ini. Lainnya penggunaan capex untuk mesin dan peralatan pabrik, tabung gas, dan peralatan dan perabotan kantor.

TGKA hingga 31 Desember 2022 tercatat memiliki total gudang utama sebanyak 4 yang berlokasi di Pondok Ungu, Yogyakarta, Surabaya dan Lampung. Lainnya terdapat 34 gudang cabang yang tersebar di 3 wilayah yakni Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

"Terkait dengan kapasitas pergudangan yang kami miliki sudah cukup untuk mengantisipasi pertumbuhan 2 sampai 3 tahun ke depan, jadi setiap tahun jika kami menargetkan pertumbuhan dua digit, maka lahan yang kami siapkan sudah memenuhi untuk itu," kata Lianne.

Lianne mengatakan saat ini TGKA memiliki total prinsipal terdapat 29 perusahaan. Di tahun 2022 terdapat 2 prinsipal yang berakhir kerja samanya yakni PT Nutifood Indonesia (Food & Beverage) dan PT DCH Auriga (Non Food).

Baca Juga: Naik 8,81%, Tigaraksa Satria (TGKA) Catat Pendapatan Rp 12,97 Triliun di 2022

Di samping berakhirnya 2 kerja sama tersebut, TGKA juga mencatat 2 prinsipal baru yang bergabung di tahun 2022 yakni untuk segmen Food & beverage ada PT Greenfields Dairy Indonesia dan PT Rejeki Tujuh Alam.

Sementara dari segmen cold-chain product terdapat 2 perusahaan yang bergabung yakni Arla Food Amba dan PT Belfoods Indonesia.

"Untuk tahun 2023 kami tidak menargetkan berapa banyak jumlah penambahan prinsipal baru, tapi kami ada target value yang diberikan kepada divisi business development untuk penambahan principal baru, untuk nilainya belum bisa kami informasikan," kata Lianne.

Jika melihat hasil laporan keuangan TGKA untuk tahun buku 2022, perseroan mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp478,13 miliar, jumlah ini menurun 0,6% (YoY) dari sebelumnya Rp481,09 miliar di 2021.

Dari jumlah perolehan laba bersih tersebut TGKA akan membagikan 62,34% untuk dividen tunai yakni sebesar Rp298,51 miliar dengan pembagian dividen sebesar Rp325 per saham.

Melalui kesepakatan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang telah dilaksanakan pada 18 April 2023 di Jakarta, TGKA berencana membagikan dividen (payment date) pada tanggal 12 Mei 2023.

 

TGKA mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 8,81% menjadi Rp12,97 triliun dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp11,92 triliun.

Sementara beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp11,56 triliun, meningkat 11% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp10,41 triliun.

TGKA menjelaskan adanya penurunan laba bersih di saat penjualan mengalami peningkatan, disebabkan oleh penurunan kinerja penjualan unit-unit usaha yang persentase keuntungannya terhadap pendapatan penjualan lebih tinggi.

"Jadi penambahan dari divisi consumer product dan juga manufacturing service secara profit tidak bisa mengimbangi penurunan profit dari dua anak usaha tersebut yakni dari Tira Satria Niaga dan Blue Gas Indonesia, sehingga menyebabkan profitnya menurun sedikit," kata Lianne.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×