Sumber: Kompas.co | Editor: Dikky Setiawan
MAGELANG. Para wisatawan yang hendak berkunjung ke Candi Borobudur, segera akan menikmati kemudahan pembelian tiket melalui sistem Elektronik Ticketing (E-Ticketing).
Terobosan terbaru dari Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), Prambanan dan Ratu Boko ini mulai berlaku sejak 1 Desember 2013. Ricky SP Siahaan, Direktur TWCB, Prambanan dan Ratu Boko menerangkan sistem terbaru ini merupakan wujud sinergitas kerjasama antara TWCB, Prambanan dan Ratu Boko dengan BRI Yogyakarta yang sama-sama bergerak di bawah naungan BUMN.
Dijelaskan Ricky, sebenarnya sistem ini tidak jauh berbeda dengan sistem lama, hanya saja dengan sistem ini semua hasil penjualan tiket secara otomatis akan langsung masuk ke rekening TWCB, Prambanan dan Ratu Boko yang ada di BRI.
Penerapan sistem ini merupakan embrio dari sistem E- Ticketing dan Smart Ticketing secara online yang akan diterapkan pada tahun 2014 mendatang.
"Sistem E-Ticketing bertujuan merombak sistem konvensional yang ada selama ini. Inovasi ini akan mempermudah pelayanan terhadap calon pengunjung. Mereka bisa memesan tiket secara online," ujar Ricky, seusai soft opening E-Ticketing di kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (1/12/2013).
Berbagai persiapan untuk penerapan sistem ini, di antaranya pembangunan gerbang utama gedung pelayanan penjualan tiket masuk Candi Borobudur, menambah fasilitas kursi taman yang akan ditempatkan di sejumlah lokasi, hingga mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional di bidangnya.
"Harapan kami, dengan E-Ticketing ini bisa memberi manfaat kemudahan bagi wisatawan. Sehingga mereka merasa lebih nyaman saat berkunjung ke Candi Borobudur. Kami juga berterimakasih kepada BRI," ucap Ricky.
Sejatinya, yang saat ini menjadi fokus terpenting bagi manajemen adalah kenyamanan terbaik bagi wisatawan. Rencananya, komplek TWCB akan dibangun taman bunga yang disesuaikan dengan filosofi dari candi Budha terbesar di dunia itu.
"Ini akan menambah daya tarik bagi wisatawan. Mereka akan mempunyai kenangan tersendiri di Candi Borobudur yang nantinya akan diceritakan kembali oleh teman, keluarga mereka dan calon pengujung lainnya," papar Ricky.
Ditambahkan Bambang Irianto, Kepala Unit TWCB, pada akhir tahun ini ditargetkan 150.000 orang wisatawan baik domestik dan internasional berkunjung ke Candi Borobudur. Sehingga diharapkan dengan diterapkannya e-Ticketing bisa memudahkan pencapaian target tersebut.
Bambang mengatakan, mulai Januari 2014 seluruh loket tiket masuk akan diberlakukan E- Ticketing. Tidak ada lagi penjualan secara manual. Pengunjung bisa membayar tiket baik dengan cara tunai atau bahkan dengan kartu kredit.
"Selanjutnya setiap pengunjung akan diberi kartu khusus, yang kemudian digunakan untuk membuka pintu masuk menuju candi Borobudur. Jadi tidak ada lagi karcis yang disobek," kata Bambang.
Adapun harga tiket masuk Candi Borobudur yakni Rp 30.000 per orang dewasa, sedangkan anak-anak Rp 12.500 per orang.
Sementara itu, Triyana, Pimpinan Wilayah BRI Yogyakarta mengatakan, setidaknya dengan E-Ticketing akan memberikan tiga manfaat baik bagi TWC sendiri maupun dengan BRI.
Antara lain, meningkatkan efisiensi dalam pengawasan keuangan, kecepatan penerimaan keuangan dari masyarakat serta dalam pengelolaan uang cash. "Hari gini TWCB yang punya aset triliunan rupiah kok masih manual? Sekarang itu sudah tidak lagi," ujar Triyana. (Ika Fitriana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News