Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. Setelah rampung menuntaskan investasi sebesar US$ 1,5 miliar kepada PT Tokopedia, TikTok Shop dan Tokopedia mulai bergerak melakukan inovasi bisnis. TikTok dan Tokopedia meluncurkan kampanye #MelokalDenganBatik.
Kampanye ini akan menjembatani pelaku UMKM batik lokal dengan cara memfasilitasi modal pinjaman usaha agar bisa lebih berkembang dan maju.
Tokopedia Fashion Category Lead, Desey Muharlina Bungsu mengatakan, TikTok Tokopedia akan melihat perkembangan para penjual batik di Tanah Air. Jika pelaku UMKM batik memiliki potensi berkembang akan dibantu mitra keuangan untuk pembiayaan modal.
Ia menjelaskan, perkembangan para penjual batik ini bisa dilihat dari potensi dan pengembangan bisnisnya, jumlah produksi, jumlah penjualan, hingga inovasi produk batik yang dikelolanya.
Secara teknis, tim TikTok dan Tokopedia akan memberikan pertimbangan dan penilaian untuk mengetahui penjual mana yang memiliki potensi sehingga pinjaman modal ini bisa diberikan untuk perkembangan bisnis batiknya.
Baca Juga: TikTok Resmi Selesaikan Proses Investasi di Tokopedia, Begini Dampak ke Saham GOTO
Lebih lanjut, TikTok Tokopedia telah memulai bekerja sama dengan mitra keuangan untuk bisa memberikan pinjaman modal kepada penjual tapi belum bisa disebutkan mitra keuangan konvensional atau online yang telah digandeng.
"Kami ingin para UMKM batik lokal ini berkembang dengan modal yang nanti diberikan," kata Desey di Yogyakarta, Senin (5/2).
Direktur Eksekutif E-Commerce TikTok Indonesia, Stephanie Susilo menuturkan, TikTok dan Tokopedia berupaya memajukan industri batik tanah air lewat pemanfaatan teknologi dengan meluncurkan kampanye ini.
Presiden Tokopedia, Melissa Siska Juminto menerangkan, berkat kampanye sebelumnya bersama TikTok 'Beli Lokal', Tokopedia mencatat sejumlah brand lokal fesyen, termasuk batik mengalami peningkatan transaksi rata-rata 9 kali lipat.
Sejumlah UMKM lokal batik di TikTok dan Tokopedia mencatat peningkatan pemesanan sebesar hampir 2,5 kali lipat dibandingkan dengan pemesanan saat hari biasa. Selain itu, TikTok dan Tokopedia juga melihat makin banyak penjual batik offline yang memanfaatkan platform digital untuk berjualan melalui inisiatif uji coba gratis berjualan di TikTok dan Tokopedia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News