kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TikTok Dikabarkan Bakal Gandeng Tokopedia, Begini Kata Akumindo


Jumat, 08 Desember 2023 / 18:36 WIB
TikTok Dikabarkan Bakal Gandeng Tokopedia, Begini Kata Akumindo
ILUSTRASI. Logo TikTok. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Santer terdengar induk TikTok, ByteDance, dikabarkan akan berinvestasi ke Tokopedia untuk mengembangkan layanan e-commerce di Indonesia. 

Sekretaris Jenderal Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Edy Misero menilai bergabungnya TikTok dan Tokopedia bisa berdampak positif ke bisnis khususnya sektor UMKM. Hal ini dapat dicapai, asalkan TikTok dan Tokopedia tetap mengutamakan produk lokal dan memberikan kesempatan produk lokal untuk mencapai pasar global.

“Utamakan yang dijual produk lokal, hadirnya Tokopedia ini bisa menjadi benteng dari serbuan produk impor yang makin merajalela, memberikan fair competition dan bisa membuat gairah industri kecil dalam negeri,” ujar Edy dalam keterangannya, Jumat (8/12).

Sebagai informasi, Tokopedia adalah marketplace domestik yang hanya beroperasi di satu negara. Artinya marketplace ini hanya menerima penjual asal Indonesia dan memfasilitasi transaksi dari Indonesia. Melihat model bisnis yang digunakan Tokopedia ini, diharapkan TikTok pun akan menjalankan prinsip yang sama di Indonesia.

Baca Juga: Blak-blakan, Ini Alasan Mendag Izinkan TikTok Kerja Sama dengan Tokopedia

Lebih lanjut Edy juga mengatakan kerja sama antara TikTok dan Tokopedia berpeluang meningkatkan pendapatan penjualan. Selain itu meningkatkan daya beli dan meningkatkan lapangan kerja.

“Dengan kabar gabungnya TikTok dan Tokopedia maka pelaku UMKM berpeluang untuk kembali meningkatkan pendapatannya. Pasalnya, saat penutupan aplikasi TikTok tidak sedikit pelaku UMKM yang merasa dirugikan karena pendapatannya menurun secara signifikan," katanya.

Tidak hanya pelaku UMKM, dia bilang hal ini juga berdampak pada karyawan di perusahaan ekspedisi yang memutuskan memberhentikan karyawannya lantaran sepi orderan.

“Kehadiran mereka bisa menyerap lapangan pekerjaan. Hal itu bisa di lihat dari banyaknya jumlah content creator yang semakin hari semakin meningkat. Tidak hanya dari konten kreator saja tetapi juga bagi pekerja ekspedisi. Hal itu bisa di lihat ketika resmi ditutup oleh pemerintah tidak sedikit bagi pekerja ekspedisi yang terdampak,” tutup Edy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×