Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pertemuan antara direksi PT Pertamina (Persero) dengan Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi, tak membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan tim, terutama soal harga bahan bakar minyak yang didapat dari impor.
“Tadi yang hadir hanya Pak Suhartoko (Vice President Distribution Fuel and Marketing Pertamina), direksi lainnya sedang ada di acara Ritz. Pak Hartoko tidak pernah tahu berapa harga beli secara riil. Dia hanya memesan volume (minyak),” ungkap anggota tim reformasi, Djoko Siswanto, Rabu (3/12).
Djoko menjelaskan, pemerintah melalui timnya--dikenal juga sebagai Tim Anti-Mafia Migas-- ingin mendapatkan penjelasan tentang harga BBM impor, termasuk diskon yang didapat dari pembelian rutin dalam jumlah besar seperti selama ini.
Saat ini, 70% premium untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri didapat dari impor. Adapun untuk porsi impor solar mencapai 30% kebutuhan konsumsinya di dalam negeri.
Dengan hasil pertemuan tersebut, Djoko mengatakan timnya berencana memanggil pihak yang kompeten menjawab soal harga minyak tersebut. “Minggu berikutnya kami akan undang pihak-pihak, termasuk Petral yang bisa memberikan data, berapa data pembelian impor dan diskonnya,” kata Djoko. (Estu Suryowati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News