kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tim emergency PHE gandeng warga bersihkan pantai terdampak sumur YYA


Rabu, 24 Juli 2019 / 15:16 WIB
Tim emergency PHE gandeng warga bersihkan pantai terdampak sumur YYA


Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Tim Emergency Pertamina Hulu Energi (PHE) menggandeng lebih dari 200 warga dalam kegiatan pembersihan pantai terdampak insiden pengeboran sumur YYA pada Selasa (23/7).

Sejumlah upaya terus dilakukan Pertamina dalam penanganan pembersihan pantai terdampak sumur YYA Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). Hingga Senin, 22 Juli 2019, Emergency Response Tim PHE ONWJ bersama masyarakat telah berhasil mengangkat ceceran minyak mentah di sebagian wilayah pantai. Sebelumnya, lebih dari 200 personil dikerahkan untuk secara intensif menyisir pantai sepanjang 6,2 Km di lima wilayah yaitu Tirtasari, Sedari, Tanjungsari, Cemara Jaya dan Karangsari.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam siaran pers bilang upaya meminimalisasi dampak terhadap lingkungan di sekitar sumur YYA-1 terus ditingkatkan dengan memasang oil boom di 8 muara sungai yaitu Sungai Buntu, Muara Cemara Jaya, Muara Pelangi, Muara Singkih, Muara Tangkorak, Pantai Sedari, Tambak Sari, Anak Sungai Sedari dengan melibatkan masyarakat setempat.

Fajriyah menambahkan, Pertamina juga mengerahkan 27 Kapal yang dilengkapi dengan Oil Boom dan dispersant disekitar anjungan YYA dan titik-titik yang terindikasi terdapat oil spill di laut.

“Kami telah mengerahkan sumber daya internal dengan melibatkan sejumlah stakeholder untuk mencegah dampak lebih meluas. Demi keselamatan masyarakat," ujar Fajriyah. Lebih jauh ia menghimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di wilayah yang masih rawan. Fajriyah menegaskan, Pertamina hanya melibatkan warga pada upaya pembersihan pantai.

Pertamina dan PHE ONWJ, lanjut Fajriyah juga terus melakukan komunikasi dan koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak seperti SKK Migas, Kementerian ESDM, Kementerian LHK, Pemerintah Daerah, Dinas Lingkungan Hidup Daerah, TNI dan Kepolisian, Kementerian Perhubungan Ditjen Perhubungan Laut, KSOP, KKP, Pushidros AL, KKKS dan berbagai instansi lainnya.

“Kami bersama pihak terkait telah melakukan peninjauan untuk memonitor situasi terkini dan bekerjasama dengan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) untuk berperan aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat disepanjang pantai terdampak,”kata Fajriyah.

Sekadar informasi, sehari pasca peristiwa di anjungan lepas pantai laut Jawa ini, PHE ONWJ telah mengaktifkan Incident Management Team (IMT) dan Pusat Komando & Pengendalian (Puskodal) di Pertamina, untuk menanggulangi kejadian tersebut. Pertamina mengirimkan tim tanggap darurat, pengerahan tim penanggulangan dilanjutkan dengan pengerahan sebanyak 7 tim ahli dalam dan luar negeri yang berpengalaman dan berasal dari berbagai sektor.

Selain penanganan operasi, Pertamina melalui Emergency Response Tim PHE ONWJ selama 24 jam tanpa henti telah melakukan langkah penyelamatan lingkungan dari oil spill bahkan bersama dengan warga Desa Sedari dan Cemara Jaya, Karawang, Jawa Barat melakukan kegiatan bersih-bersih Pantai Sedari dan Pantai Cemara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×