kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.660.000   -10.000   -0,60%
  • USD/IDR 16.280   55,00   0,34%
  • IDX 6.743   -132,96   -1,93%
  • KOMPAS100 996   -6,22   -0,62%
  • LQ45 785   7,24   0,93%
  • ISSI 204   -4,64   -2,22%
  • IDX30 407   4,40   1,09%
  • IDXHIDIV20 490   7,18   1,49%
  • IDX80 114   0,52   0,46%
  • IDXV30 118   0,81   0,69%
  • IDXQ30 135   1,91   1,44%

Tingkat Hunian Hotel di Mekkah dan Madinah Meningkat, Begini Strategi AMPHURI


Jumat, 07 Februari 2025 / 17:05 WIB
Tingkat Hunian Hotel di Mekkah dan Madinah Meningkat, Begini Strategi AMPHURI
ILUSTRASI. Tingkat hunian hotel di Mekkah dan Madinah mengalami peningkatan yang signifikan jelang bulan Ramadan dan Lebaran


Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) mengumumkan bahwa tingkat hunian hotel di Mekkah dan Madinah, Arab Saudi, mengalami peningkatan yang signifikan.

Fenomena ini terjadi sejak awal Januari 2025 dan diperkirakan akan terus berlangsung hingga Februari 2025, bahkan berlanjut hingga bulan Ramadan dan Syawal. 

Menurut Sekretaris Jenderal AMPHURI, Zaky Zakaria Anshary, kondisi ini disebabkan oleh faktor libur bersama yang diterapkan oleh pemerintah Arab Saudi, yang memicu tingginya permintaan dari berbagai negara untuk mengunjungi tanah suci.

Hal ini menyebabkan kepadatan luar biasa di hotel-hotel di Mekkah dan Madinah, serta kesulitan dalam mendapatkan tiket umrah. 

"Hal ini terjadi di luar dugaan musim reguler Umrah karena Faktor negara Arab Saudi libur bersamaan, demand yang tinggi dari seluruh negara menyebabkan kepadatan yang luas biasa untuk Hotel Mekkah dan Madinah," ujar Zaky saat dikonfirmasi KONTAN, Jumat (7/2).

Baca Juga: Hari Ini Ditutup, 10.292 Kuota Jemaah Haji Khusus Sudah Terisi

Kepadatan ini mengakibatkan berbagai dampak yang mengganggu kelancaran program perjalanan umrah, antara lain Penundaan keberangkatan jemaah hingga pembatalan sepihak oleh pihak hotel, wholeseller hotel (agen hotel), dan syarikah.

Selain itu, Pengurangan jumlah reservasi hotel, yang menyebabkan jemaah harus berpindah-pindah hotel dan kenaikan harga hotel yang signifikan, yang berpotensi menyebabkan kerugian besar bagi penyelenggara.

Kemudian juga mempengaruhi perubahan program yang signifikan, seperti pemisahan hotel dalam satu grup, berpindah hotel, penempatan di hotel yang jauh, hingga downgrade fasilitas.

Untuk menghadapi situasi ini, AMPHURI memberikan beberapa saran kepada Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah (PIHK), antara lain:

  1. Komunikasi dan Edukasi Jamaah 
    • ​Menyampaikan informasi yang jelas dan terus menerus kepada jamaah mengenai kondisi di tanah suci, sehingga mereka dapat memahami kemungkinan perubahan program hotel dan harga. Jika ada perubahan, penyelenggara dapat berdialog dengan jamaah untuk mencapai kesepakatan bersama.
  2. Reservasi Dini
    • Disarankan agar penyelenggara melakukan reservasi hotel dan tiket pesawat jauh-jauh hari, guna memastikan kenyamanan dan kepastian fasilitas bagi jamaah.
  3. Waspadai Broker Hotel yang Tidak Jelas
    • Penyelenggara diingatkan untuk berhati-hati dalam memilih broker hotel yang tidak terpercaya dan hanya mengandalkan pemesanan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
  4. Tanggung Jawab Penyelenggara
    • Penyelenggara diharapkan tetap memberikan pelayanan terbaik, meski ada perubahan atau penurunan kualitas fasilitas dan layanan. Komunikasikan dengan jamaah mengenai hal ini dan jika perlu, berikan kompensasi yang pantas.

"Dengan langkah-langkah ini, AMPHURI berharap agar pelayanan kepada jamaah umrah tetap optimal, meski di tengah tantangan tingginya permintaan dan keterbatasan fasilitas di tanah suci," pungkas Zaky.

Selanjutnya: Laba Perbankan Singapura Diprediksi Bakal Moncer

Menarik Dibaca: Harga Emas Stabil di Dekat Rekor Tertinggi, Diprediksi Segera Tembus US$ 3.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×