kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tingkat hunian hotel turun, tarif kamar ikut turun


Senin, 24 Agustus 2015 / 15:59 WIB
Tingkat hunian hotel turun, tarif kamar ikut turun


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

BANDUNG. Perlambatan ekonomi membuat daya beli masyarakat menurun. Dampaknya, tingkat hunian hotel di sejumlah kota ikut menurun. Salah satunya yaitu di Bandung.

Meski masih lebih tinggi ketimbang kinerja Provinsi Jawa Barat, tingkat hunian hotel di kota Bandung merosot 3,41% menjadi 74,65% pada kuartal II-2015. Sementara tingkat hunian hotel di seluruh Provinsi Jawa Barat mencapai 50,40%. 

Penurunan tingkat hunian hotel di kota berjuluk Parijs van Java tersebut, menurut riset properti komersial Bank Indonesia (BI), terjadi sejak kuartal I-2015. Saat itu tingkat hunian mencapai 77,29% atau 2,27% lebih rendah dibanding pencapaian kuartal IV-2014 yakni 79,08%.

Mesorotnya tingkat hunian, berpengaruh terhadap tarif kamar per malam. Dalam catatan BI, tarif rerata kamar hotel per malam di Bandung, sekitar Rp 986.542 per malam. Anjlok 14,41% ketimbang tarif rerata per malam pada kuartal sebelumnya yakni Rp 1.152.635.

Meski tingkat hunian terus merosot, BI melaporkan, stok kamar hotel relatif stabil yakni bertengger di angka 7.790 unit kamar hotel.

Surabaya

Sementara di Surabaya, terdapat 9.270 unit kamar hotel yang bisa disewa tahun ini. Jumlah tersebut sama dengan pencapaian kuartal I-2015.

Nihilnya pasokan kamar hotel baru ternyata tak serta-merta membuat pengelola hotel eksisting lebih mempertahankan tarif per malamnya. Menurut laporan BI, tarif per malam kamar hotel di Surabaya justru melorot 9,45% menjadi Rp 777.151 dari sebelumnya Rp 859.155. 

Sementara tingkat hunian di ibu kota Jawa timur ini 56,97%. Masih di bawah pencapaian kuartal I-2015 sebanyak 64,39% secara kuartalan dan 11,52% secara tahunan. (Hilda B Alexander)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×