kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,33   -2,31   -0.25%
  • EMAS1.396.000 0,07%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Tingkat Kunjungan Mal Diprediksi Naik hingga 30% pada Akhir Tahun Nanti


Senin, 13 November 2023 / 14:22 WIB
Tingkat Kunjungan Mal Diprediksi Naik hingga 30% pada Akhir Tahun Nanti
ILUSTRASI. Pengunjung memasuki area pusat perbelanjaan gedung Sarinah pasca renovasi di kawasan MH.Thamrin, Jakarta, Senin (21/3/2022). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Colliers Indonesia memproyeksikan pasca pandemi Covid-19 akan menjadi angin segar bagi bisnis ritel. Hal itu mengingat tingkat kunjungan ke mal telah kembali normal. 

Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia mengatakan pihaknya memproyeksikan adanya peningkatan kinerja penjualan dan jumlah pengunjung yang datang ke mal pada Q4 2023, terutama untuk mal yang menjadi destinasi dan tempat belanja favorit. 

"Hal ini dipengaruhi adanya libur akhir tahun dan libur sekolah yang menjadi katalis bagi retailer untuk membuka gerai baru baik yang permanen, temporary stores, ataupun island," jelas Ferry beberapa waktu lalu.

Berdasarkan pengamatannya di beberapa mal, jumlah pengunjung terutama di masa libur panjang akhir tahun bisa mengalami pertumbuhan sekitar 20% - 30% dibandingkan kuartal III 2023. 

Baca Juga: Kinerja Graha Mitra Asia (RELF) Kompak Naik pada Kuartal III, Ini Pendorongnya

"Namun estimasi ini bersifat situasional dan jumlah pengunjung ke mal diperkirakan kembali menurun usai libur akhir tahun dan libur sekolah," katanya. 

Ferry pun menambahkan secara keseluruhan, proyeksi rerata kinerja pasar ritel di 2024 masih cenderung stabil. Tambahan pasok baru akan berpengaruh kepada proyeksi rerata okupansi. Sebagian landlord diperkirakan mulai percaya diri menaikkan harga sewa dan service charge

"Namun sebagian lainnya sepertinya masih akan menahan biaya sewa untuk mendorong tingkat hunian terlebih dahulu naik ke level yang lebih sehat atau aman,” sambunynya. 

Sejalan dengan konsep ritel yang terus berkembang, landlord pun juga melakukan peninjauan kembali terhadap tipe atau jenis penyewa guna mengoptimalkan alokasi ruang yang tersedia.

Konsep konvensional retailer besar, seperti hipermarket dan department store, secara bertahap mulai berubah dan kurang diminati. Perubahan ini membuka peluang untuk memperkenalkan lebih banyak toko yang menjual barang khusus, sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan sewa. 

Baca Juga: Ekonom Ingatkan Insentif Properti Berpotensi Picu Peningkatan Inflasi

Selain itu, optimasi lokasi dapat dicapai dengan cara menarik penyewa yang tidak membutuhkan area besar, sehingga memberikan kontribusi pendapatan yang signifikan bagi pemilik mal.

"Meningkatnya kepercayaan diri tercermin juga pada usaha retailer untuk melakukan ekspansi, seperti beberapa merek internasional yang menunjukkan minat ekspansi di Indonesia. Umumnya di wilayah Jakarta dan sekitarnya masih menjadi pilihan atau destinasi utama untuk membuka toko," tutup dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×