Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
Hal tersebut mengakibatkan beban pokok penjualan ANTM naik 29,87% (yoy) menjadi Rp 20,8 triliun. Tak ayal, laba bersih ANTM pun turun 11% menjadi Rp 561,19 miliar di kuartal tiga tahun lalu.
Baca Juga: Antam (ANTM) Aktif Mencari Cadangan Emas Baru
Manajemen ANTM menyadari hal tersebut. Makanya, Kunto menyampaikan, pihaknya berupaya terus memperhatikan profitabilitas bisnis di setiap segmen komoditas yang dikelola.
Tahun ini pun, ANTM akan fokus untuk mengoptimalkan operasi perusahaan. Di sisi lain, emiten ini akan berusaha mempertahankan biaya pengeluaran di level yang rendah agar daya saingnya tetap terjaga.
“Kami senantiasa melaksanakan kegiatan operasi dengan biaya yang efisien karena perusahaan tidak terlepas dari kemungkinan risiko volatilitas harga komoditas global,” papar Kunto.
Ia belum bisa menyebut target produksi maupun penjualan emas ANTM pada tahun ini. Meski begitu, ANTM masih akan mengoptimalkan tambang emas di Pongkor, Jawa Barat dan Cibaliung, Banten untuk menopang produksi emasnya.
Tak ketinggalan, untuk mempertahankan cadangan emas sekaligus mengimbangi permintaan emas yang terus meningkat, ANTM secara aktif terus melakukan pencarian cadangan dan sumber daya emas baru di berbagai tempat. Akan tetapi, Kunto belum bisa mengungkapkan secara jelas rencana tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News