Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN melakukan integrasi teknologi untuk meningkatkan infrastruktur dan mendukung operasional.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari menjelaskan, dalam mematangkan rencana infrastruktur dan merancang program strategis PGN menuju ekonomi hijau, transformasi digital memegang peranan penting.
"Digitalisasi dilakukan dalam seluruh rantai proses bisnis gas mulai dari operations sampai dengan pengelolaan pelanggan dengan solusi-solusi IT yang dapat meningkatkan engagement pelanggan terhadap perusahaan yang terintegrasi antara Operation Technology (OT) dan Information Technology (IT)," ujar Rosa dalam siaran pers, dikutip Rabu (23/10).
Baca Juga: PGN Jamin Ketersediaan Pasokan Gas dan Rencana Pemenuhan Kebutuhan Industri
Rosa menjelaskan, dalam melakukan perancangan proyek dan keberlanjutan bisnis perusahaan, PGN mengadopsi teknologi selain sebagai langkah adaptasi. Strategi ini juga dilakukan untuk mengembangkan inovasi.
Tercatat, PGN mengimplementasikan aplikasi Digio (Digital Information for Gas Infrastructure Operation) yang mendukung efektivitas dalam mengelola dan merancang infrastruktur gas bumi, SiApp Gas-In yang digunakan untuk melakukan perencanaan awal proyek dengan menyiapkan timeline maupun resource, dan SipGas (Sistem Informasi Penyaluran Gas) yang digunakan untuk memonitor pergerakan penyaluran gas bumi serta infrastruktur pendukungnya.
Rosa mengatakan, PGN terus beradaptasi dalam melaksanakan kegiatan operasional. Sebagai contoh, PGN mengimplementasikan teknologi untuk meter operation.
Baca Juga: PGN Group Dorong Pembangunan Infrastruktur Energi Non Gas
"PGN juga sudah mengamplikasikan teknologi di dalamnya sehingga lebih transparan bagi pelanggan, contoh lain seperti smart meter untuk pencatatan otomatis pemakaian gas bagi pelanggan sehingga lebih akurat dan mudah di monitor, automatic meter reading, bahkan untuk akusisi dan manajemen data meteran pun kami juga sudah akses menggunakan teknologi melalui Giore dan SipGas,” jelas Rosa.
Selain itu, teknologi saat ini merambah pada ranah yang lebih luas hingga dapat menciptakan Artificial Intellegence (AI) selain untuk mendukung kecerdasan manusia, juga mendukung percepatan pertumbuhan sektor industri dan meningkatkan daya saing bisnis.
Rosa menegaskan, PGN juga mulai mengaplikasikan AI dalam mengembangkan infrastruktur gas bumi, clustering dan mempercepat distribusi gas ke seluruh penjuru negeri.
Baca Juga: Kinerja PGN (PGAS) Didukung Penjualan LNG, Intip Rekomendasi Sahamnya
“Dengan pendekatan teknologi ini, PGN melihat market yang sesuai dan menggolongkan pemanfaatan gas bumi sehingga LPG impor dapat semakin diminimalisir sehingga kami dapat lebih mudah untuk mewujudkan transisi energi dan ekonomi hijau” tambah Rosa.
Menurutnya, transformasi digital memainkan peran vital dalam mendukung PGN mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045 melalui dua hal.
Pertama, memperkuat legacy business dengan mengamankan pasokan gas nasional & mengembangkan infrastruktur gas secara menyeluruh melalui teknologi, serta mengintegrasikan Gas/LNG Portfolio termasuk Jargas menggunakan Oracle Siebel dan PGN Mobile.
Kedua, memulai bisnis Low Carbon Businesses dengan akselerasi distribusi Metanol dan Biometana melalui sinergitas dengan Pertamina Group, serta mengembangkan transmisi CCUS/CCS (CO2 pipeline) yang turut dimudahkan dengan adanya teknologi.
Baca Juga: Kerek Pemanfaatan Gas Bumi, PGN Bidik Kawasan Industri di Indonesia Timur
“Kita dapat mewujudkan ekosistem energi bertumbuh dengan kuat, dengan terus memastikan didalamnya terdapat dasar transformasi digitalisasi dan juga iklim inovasi teknologi," sambung Rosa.
Rosa memastikan, implementasi teknologi ini juga bertujuan untuk memberikan layanan yang dapat diandalkan dengan efektif, efisien, serta dapat memberikan efek secara komperehensif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News