Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengalami penurunan laba hingga 51% pada kuartal III tahun 2018 lalu membuat PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES) alias Panorama Destination harus meningkatkan stategi penjualan guna meningkatkan kinerja keuangan.
Asal tahu saja, berdasarkan laporan keuangan hingga kuartal III/2018, perusahaan biro wisata inbound ini berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 409, 7 miliar atau tumbuh tipis dari pendapatan sebelumnta sebesar Rp 396,05 miliar.
Meskipun ada pertumbuhan pada pendapatan namun terjadi peningkatan 6% pada beban pokok pendapatan menjadi Rp 323, 31 miliar dari sebelumnya Rp 304, 05 miliar. Alhasil laba perseroan tergerus menjadi Rp 10,07 miliar dari sebelumnya Rp 20,72 miliar.
AB Sadewa, Corporate Secretary PDES mengatakan pihaknya tidak terlalu muluk dalam mematok pertumbuhan tahun ini. "Belum ada angka pasti, namun saat ini kami masih menajamkan capaian target tahun ini untuk dapat memaksimalkan shareholder return," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (23/1).
Menurut AB Sadewa, untuk meningkatkan pendapatan pihaknya akan menerapkan beberapa strategi untuk menggaet wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia.
"Kami akan mencoba meningkatkan partner travel agent di origin country karena mereka adalah saluran distribusi bagi PDES, selain itu kami juga akan membuat program-program tematik sesuai experience yang tamu harapkan," ujarnya.
Hal itu perlu dilakukan karena rata-rata tamu PDES menyukai heritage, culture, natural, dan beberapa aktivitas adventure yang meliputi trekking, diving dan snorkelling.
Selain itu, kata Sadewa pihaknya juga akan tetap melakukan ekspansi dengan membuka cabang di luar negeri. "Setelah membuka kantor operasional di Kuala Lumpur- Malaysia, kami masih mempelajari sekaligus test market dengan tujuan Vietnam dan Thailand karena market cenderung liburan ke Indonesia biasanya di kombinasi dengan satu negara lain di ASEAN," ujarnya.
Sementara untuk Indonesia sendiri, lanjtu Sadewa destinasi favorit masih didominasi oleh Bali dan Jakarta.
"Pada dasarnya permintaan tertinggi masih Bali dan nomor 2 di Jakarta karena faktor connectivity international airlines yang banyak mendarat di Bali dan Jakarta, namun kami selalu berupaya untuk mengirim tamu-tamu kami ke destinasi favorit seperti Yogyakarta, Toraja, Labuan Bajo dan Danau Toba tentunya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News