Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, atau Mining Industry Indonesia, mendukung komitmen pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan Sumber Daya Alam (SDA) serta meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, terutama dalam upaya pembukaan lapangan pekerjaan, peningkatan penerimaan devisa, dan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah mempercepat pengolahan dan pemurnian (smelter) bauksit menjadi aluminium. Proses ini membawa nilai tambah, terutama ketika bauksit dijual dalam bentuk alumina yang kemudian diolah menjadi aluminium.
Bauksit, sebagai bahan mentah, diolah menjadi Smelter Grade Alumina (SGA) untuk kemudian menghasilkan aluminium ingot. Kegiatan pengolahan ini memberikan dampak positif pada berbagai sektor industri, seperti kabel, pipa, alat rumah tangga, konstruksi, furnitur, alat olah raga, otomotif, dan bahkan menyuplai ke industri aviasi.
Baca Juga: PHK Besar-besaran di Bisnis Tambang Bauksit
Selain itu, bauksit juga dapat diolah menjadi chemical grade alumina yang digunakan dalam pemurnian air, kosmetika, farmasi, keramik, dan plastic filler. Industri ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja dan pendapatan bagi karyawan serta masyarakat sekitar, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan penerimaan devisa.
MIND ID menargetkan penyelesaian proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, untuk dapat dilakukan uji coba produksi atau commissioning pada Semester I 2024. Proyek SGAR dimiliki oleh dua anggota Grup MIND ID, yaitu PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTAM), dengan pelaksanaan proyek oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI).
Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf mengatakan proyek dengan nilai investasi mencapai US$ 1,7 miliar tersebut bisa segera commissioning pada Semester I 2024 dan pada September atau Oktober 2024 bisa mulai beroperasi.
Baca Juga: Ini Dampak Bagi Perusahaan Tambang Pasca Kebijakan Larangan Ekspor Bauksit
"MIND ID menargetkan SGAR bisa mulai beroperasi dan first delivery itu pada September atau Oktober 2024. Kita optimis bisa mengejar target ini," ujar Heri dalam keterangannya, Selasa (16/1)
Pada informasi terkini, Heri menyampaikan bahwa progres pembangunan SGAR hingga tahun 2023 telah melampaui target awal sebesar 80 persen, mencapai 83,2 persen per 31 Desember 2023. Dengan demikian, diharapkan SGAR dapat selesai pada Juni 2024, memungkinkan untuk first delivery pada bulan September atau Oktober 2024.
Heri juga menjelaskan bahwa pada tahun 2024, PT Inalum berencana melakukan Final Investment Decision (FID) untuk dua proyek, yaitu ekspansi smelter aluminium di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, dan proyek SGAR fase 2 di Mempawah, Kalimantan Barat. Ekspansi smelter aluminium di Kuala Tanjung ini memiliki kapasitas 600 ribu ton.
Sementara itu, proyek SGAR fase 2 di Mempawah diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi alumina menjadi 3 juta ton per tahun, dari yang awalnya hanya 1 juta ton per tahun, dengan estimasi bahan baku bauksit sebanyak 3,3 juta ton per tahun. Heri menyatakan bahwa jika semuanya berjalan sesuai rencana, proses konstruksi untuk SGAR fase 2 akan dimulai pada tahun 2025.
Baca Juga: Berlanjutnya Proyek EV Battery Jadi Katalis Positif Bagi Saham Antam (ANTM)
Kehadiran SGAR ini sejalan dengan mandat hilirisasi yang diberikan pemerintah kepada MIND ID. Melalui SGAR, MIND ID dapat mengolah bauksit menjadi aluminium tanpa perlu mengekspor bahan mentah ke luar negeri, karena SGAR merupakan smelter yang memproses bauksit menjadi alumina.
Selain itu, SGAR memberikan kontribusi terhadap peningkatan nilai tambah dalam program hilirisasi. Dengan proses pengolahan bauksit menjadi alumina di dalam negeri, biaya operasional dapat dipangkas. Alumina yang dihasilkan dari SGAR dapat digunakan untuk memproduksi aluminium ingot seperti alloy, bollet, bar, yang selanjutnya digunakan dalam berbagai aplikasi seperti komponen pesawat terbang, kemasan makanan, refraktori, abrasif, dan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News