Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - SEMARANG.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui anak usahanya, PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) terus mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi untuk pembangkit dan industri di Jawa Tengah.
Salah satu strategi yang dilakukan yakni dengan memanfaatkan fasilitas Onshore Receiving Facilities (ORF) Kalimantan Jawa Gas (KJG) Tambak Lorok untuk memenuhi kebutuhan gas bumi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok dan sejumlah industri.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PGN Fadjar Harianto Widodo menjelaskan, ada beberapa sumber pasokan gas yang masuk ke fasilitas ini. Pasokan gas bumi bersumber dari Lapangan Kepodang serta Jambaran Tiung Biru (JTB).
Baca Juga: Jaga Kinerja Produksi, Saka Energi Alokasikan Capex US$ 25 Juta
"Untuk Indonesia Power dan industri Jateng mendapatkan alokasi dari JTB (Jambaran Tiung Biru) dari pipa Gresem (Gresik-Semarang) ini bisa memberikan support, awalnya single source, ramp up sudah mulai membaik," kata Fadjar ditemui di ORF KJG, Senin (17/4).
Asal tahu saja, melalui ORF KJG Tambak Lorok ini, penyaluran gas bumi untuk konsumen diklaim menjadi lebih terintegrasi. Ke depannya, jika ada permintaan untuk pemanfaatan gas bumi dari sektor industri di Jawa Tengah, penyaluran diklaim dapat dilakukan.
"Rata-rata potensi market ke arah Demak saat ini enam industri dengan kebutuhan gasnya hampir 2 MMSCFD. Kami saat ini sedang kembangkan hingga ke Mangkang," jelas Fadjar.
Tercatat, saat ini ada beberapa konsumen sektor industri yang dipasok gasnya dari fasilitas ORF KJG antara lain Roda Mas, Pusaka Hidup, Eterco Farma, Kino Food, SPBG Kaligawe dengan kebutuhan 1 BBTUD, Aroma Kopi yang membutuhkan gas sekitar 2,5 BBTUD dan juga San Food.
Baca Juga: Jelang Libur Lebaran, Begini Persiapan Pertamina Salurkan BBM dan LPG di Jawa Barat
Saat ini PGN masih menanti pembangunan pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang tuntas. Dengan demikian, potensi pengembangan gas bumi untuk pelanggan diyakini bakal semakin meningkat. Demi meningkatkan potensi yang ada, PGN turut melirik potensi pemanfaatan Compressed Natural Gas (CNG) untuk konsumen.
"Saat ini konsepnya CNG tapi adanya gas Kepodang, pipa Cisem nanti Tambak Aji bisa support juga ke Wijaya Kusuma. Kalau lihat di sini infrastruktur KJG, Gresem, Cisem nanti untuk KIK Kendal bisa kita support. Jadi menunggu Cisem tahap 1 selesai," pungkas Fadjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News