Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan usaha milik negara sektor industri perkapalan, PT PAL Indonesia (Perserto) menjalin kerja sama dengan Pertamina dan juga Krakatau Steel untuk mengembangkan industri perkapalan dalam negeri.
Hal ini disampaikan Direktur Pemasaran PT PAL Indonesia, Wiyono Komodjojo. Ia mengatakan jika industrialisasi di sektor maritim bisa berpeluang memperkuat ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan.
Dalam kerja sama antara PT PAL Indonesia dengan Krakatau Steel, ia berharap bisa meningkatkan kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pembuatan kapal-kapalnya.
Baca Juga: Krakatau Steel Perkuat Transformasi SDM
“Di mana kita hanya saat ini yang kita kerja sama dengan Krakatau Steel hanya parsial, namun kita akan buat paket keseluruhan kebutuhan kapal yang akan dibangun. Itu salah satu gol dari bisnis gathering ini sebagai langkah percepatan agar TKDN kita bisa terangkat, maka industri di dalam negeri akan berkembang,” beber Wiyono dalam acara business gathering di Jakarta, Senin (28/4).
Kemudian, kolaborasi PT PAL dengan Pertamina diharap bisa memperluas pasar. Lewat kolaborasi itu, PT PAL akan dilibatkan dalam rencana pembuatan ratusan kapal Pertamina termasuk kapal. Nantinya, kapal-kapal yang akan dipesan oleh Pertamina ini akan digunakan untuk distribusi minyak dari wilayah barat ke timur Indonesia maupun sebaliknya.
“Dengan Pertamina ada kebutuhan 102, kalau tidak salah 102 kapal yang saat ini diimpor. Nah, ini kalau bisa dikerjakan di dalam negeri yang tadi saya sampaikan, maka engine, turbo, propulsion system itu bisa dibangun,” tambahnya.
Pertamina berencana untuk membangun 102 kapal tanker, dengan 15-nya diprioritaskan untuk dibuat dalam negeri. Dari kerja sama ini, Wiyono berharap ke depannya Indonesia bisa mengurangi impor komponen-komponen kapal dan memproduksinya sendiri di dalam negeri.
Baca Juga: Krakatau Steel Salurkan Bantuan TJSL, Dukung Pembangunan Universitas Widya Mataram
"Pompa, pipa, fitting, valve yang selama ini kita impor bisa diproduksi di dalam negeri dan itu salah satu giat kami sebagai langkah percepatan agar TKDN kita bisa terangkat maka industri di dalam negeri akan berkembang," ungkapnya.
Saat ini, tambah Wiyono, pembangunan pabrik komponen kapal dalam negeri masih belum memenuhi skala keekonomian karena produksinya yang cenderung minim. Namun, jika seluruh mesin kapal, seperti kapal tanker, kapal perang, kapal ikan, dan kapal komersial, dijadikan dalam satu industri, pembangunan pabrik mesin mampu memenuhi skala ekonomi.
“Apabila semua itu kita jadikan satu, industri kebutuhan semua kita jadikan satu, maka skala ekonomi akan masuk,” tegasnya.
Selanjutnya: Pendapatan Pyridam Farma (PYFA) Naik 173% Jadi Rp1,92 Triliun pada 2024, Ini Sebabnya
Menarik Dibaca: Tren Kejahatan Siber 2025: Email Phising Berkeliaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News