kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   19.000   0,99%
  • USD/IDR 16.318   -2,00   -0,01%
  • IDX 7.412   13,32   0,18%
  • KOMPAS100 1.042   -2,64   -0,25%
  • LQ45 788   -0,58   -0,07%
  • ISSI 248   -0,37   -0,15%
  • IDX30 409   0,03   0,01%
  • IDXHIDIV20 469   2,93   0,63%
  • IDX80 118   -0,28   -0,24%
  • IDXV30 119   0,26   0,21%
  • IDXQ30 130   0,37   0,29%

Tingkatkan Volume Produksi, SaranaCentral (BAJA) Alihfungsikan Lini Produksi Galvanis


Minggu, 23 Januari 2022 / 18:27 WIB
Tingkatkan Volume Produksi, SaranaCentral (BAJA) Alihfungsikan Lini Produksi Galvanis
ILUSTRASI. Handjaja Susanto, Direktur Utama PT Saranacentral Bajatama Tbk


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) tahun ini memfokuskan proyek pengalihfungsian lini produksi Galvanis menjadi lini produksi Saranalum. Proyeksi ini ditargetkan dapat selesai dalam kurun waktu satu tahun, dan siap digunakan pada tahun 2023.

Direktur Utama PT Saranacentral Bajatama Tbk Handaja Susanto mengatakan bahwa proses pengalihfungsian lini produksi tersebut dilakukan guna meningkatkan volume produksi saranalum di masa mendatang.

Berdasarkan catatan Kontan, Saranalum masih menjadi produk unggulan dari Saranacentral Bajatama dengan volume produksi sebesar 80.000 ton dalam kurun waktu 10 bulan pada tahun 2021. 
Sedangkan, dua bulan sisanya dimanfaatkan BAJA untuk melakukan maintanance untuk penggantian lapisan tungku.

Sementara itu, Handaja menjelaskan bahwa di tahun ini BAJA menargetkan adanya peningkatan volume produksi Saranalum dari tahun lalu.

“Di tahun ini, volume produksi Saranalum ditargetkan mencapai 100.00 ton. Dengan tidak adanya maintanance, diharapkan produksi BAJA dapat sesuai target,” ujar Handaja kepada Kontan.co.id, minggu (23/1).

Baca Juga: Kinerja Industri Logam dan Baja Tumbuh Positif Berkat Program Subtitusi Impor

Handaja menambahkan, alih fungsi lini produksi Galvanis tersebut dilakukan karena BAJA sudah berhenti memproduksi Galvanis sejak tahun 2019. Dengan begitu, lini produksi Galvanis seluas 200 meter tersebut akan dimanfaatkan untuk meningkatkan volume produksi Saranalum.

Berdasarkan laman resmi Saranacentral Bajatama, terdapat perbedaan mendasar dari proses produksi antara Galvanis dan Saranalum. Galvanis cukup dilapisi seng, sedangkan Saranalum dilapisi oleh seng aluminium.

Galvanis memiliki enam tahap proses produksi yakni entry section, furnace section, coating, post coating section, tension leveling and chromate section, exit section. Sementara itu, produksi Saranalum melewatii lima tahap yakni cleaning steel strip surface, non oxidized furnace (nof, coating process, surface conditioning,  surface finish treatment.

Dengan demikian, perbedaan proses produksi antara Galvanis dan Saranalum tersebut akan memakan biaya yang cukup besar untuk dilakukannya pengalihfungsian.

Handaja menjelaskan bahwa alokasi dana sebesar Rp 45 miliar telah disiapkan BAJA untuk proses pengalihfungian tersebut dengan melakukan modifikasi mesin. Proses pengalihgungsian mesin tersebut diakui Handaja menjadi fokus utama bisnis BAJA di tahun 2022 ini.

Selain itu, Handaja menanggapi terkait potensi bisnis di Ibu Kota Negara (IKN) baru. Menurutnya, pihaknya tidak akan tutup mata terkait peluang bisnis yang akan hadir di daerah Kalimantan tersebut.

Asal tahu, BAJA sudah menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan konstruksi di daerah Kalimantan, salah satunya adalah perusahaan produsen atap baja ringan yakni Milono Truss.

Baca Juga: Saranacentral Bajatama (BAJA) Meraih Laba Bersih Rp 100 Miliar Tahun Lalu

Kerjasama yang telah dibangun selama tiga tahun tersebut berupa penyediaan Saranalum sebagai barang jadi dari BAJA untuk disalurkan ke Milono Truss sebagai bahan baku atap dan baja ringan. 

"Setiap bulannya, Baja menyalurkan sekitar 500-1000 ton Saranalum kepada Milono Truss," ujar Handaja.

Handaja berharap dari kerja sama antara BAJA dan Milono Truss dapat menjadi branding perseroan di wilayah Ibu Kota Negara Baru tersebut. 

Dengan demikian, BAJA daapt lebih dikenal dan bisa menyalurkan produk ke berbagai proyek yang akan digarap menjelang persiapan pemindahan Ibu Kota Indonesia tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×