kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Titah Erick Thohir ke PLN: Nggak usah ada lagi proyek-proyek aneh


Sabtu, 14 Agustus 2021 / 06:35 WIB
Titah Erick Thohir ke PLN: Nggak usah ada lagi proyek-proyek aneh


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Perusahaan Listrik Negara berhenti memainkan proyek yang tidak penting.

Erick menilai, upaya ini sebagai bagian dari transformasi PLN menjadi tulang punggung ketenagalistrikan yang sehat.

"Nggak usah ada lagi proyek-proyek aneh. Stop permainan proyek yang gak penting," ungkap Erick dalam Launching Produksi Oksigen PLN Peduli yang digelar virtual, Kamis (12/8).

Erick pun mengapresiasi langkah awal yang telah dilakukan yakni dengan pemangkasan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar 24% oleh PLN.

Baca Juga: Catat kinerja positif di semester I-2021, Mitrabara Adiperdana ajukan revisi RKAB

Erick melanjutkan, dengan tantangan konversi pembangkit fosil menuju Energi Baru Terbarukan (EBT) maka transformasi PLN harus dilakukan saat ini juga. Mengingat PLN juga kini masih dibayangi utang jumbo.

"Dengan kondisi PLN utang Rp 500 triliun dan ubah pembangkit menjadi EBT berarti butuh dana besar," imbuh Erick.

Selain itu, dengan kondisi PLN harus menjalankan penugasan pemerintah lewat pemberian subsidi listrik juga kerap dihadapkan pada pembayaran dana kompensasi yang terlambat.

Untuk itu, Erick memastikan sejumlah upaya akan dilakukan. 

Baca Juga: Tahun 2030, produksi Blok Rokan ditargetkan mencapai 400 ribu bph

Mengenai besaran utang, langkah refinancing dengan bunga yang lebih murah dilakukan. Sebagai tahap awal, PLN telah me-refinancing utang sebesar Rp 30 triliun. Upaya ini disebut bakal terus dilakukan.

Sementara itu, realisasi pembayaran kompensasi yang biasanya memakan waktu hingga 2 tahun kini tengah diupayakan agar dapat dipangkas menjadi hanya 6 bulan saja. "Kita transformasi mumpung momen ada," pungkas Erick.

Selanjutnya: Harga minyak mentah jatuh untuk hari kedua, IEA peringatkan perlambatan permintaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×