kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.376   -93,00   -0,56%
  • IDX 7.767   -100,50   -1,28%
  • KOMPAS100 1.088   -13,98   -1,27%
  • LQ45 784   -16,21   -2,03%
  • ISSI 267   -1,56   -0,58%
  • IDX30 406   -8,34   -2,01%
  • IDXHIDIV20 474   -8,53   -1,77%
  • IDX80 119   -2,14   -1,77%
  • IDXV30 130   -1,94   -1,47%
  • IDXQ30 131   -2,37   -1,77%

TLDN Maksimalkan Pasar Domestik untuk Jaga Pertumbuhan Bisnis Tahun 2025


Senin, 08 September 2025 / 14:46 WIB
TLDN Maksimalkan Pasar Domestik untuk Jaga Pertumbuhan Bisnis Tahun 2025
ILUSTRASI. PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) menegaskan strategi bisnisnya dengan tetap mengandalkan pasar domestik untuk menopang kinerja


Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) menegaskan strategi bisnisnya dengan tetap mengandalkan pasar domestik untuk menopang kinerja hingga akhir tahun. Perseroan menilai potensi dampak kebijakan India membuka impor CPO dari Kolombia tidak akan berpengaruh terhadap perseroan.

Head of Corporate Finance & Strategy TLDN, Wasisto B. Sulistio, mengatakan permintaan CPO India memang mengalami peningkatan, terutama menjelang musim festival.

Kondisi ini membuat India menambah akses impor, termasuk dari Kolombia. Namun, pasokan dari Kolombia relatif kecil dibandingkan Indonesia dan Malaysia yang masih menjadi eksportir utama.

Baca Juga: Teladan Prima Agro (TLDN) Memetik Cuan Minyak Sawit

“Produksi CPO Kolombia pada 2024 hanya sekitar 1,9 juta ton, jauh di bawah produksi Indonesia sebesar 48,16 juta ton. Dengan demikian, kebijakan India ini tidak akan menutup atau mengurangi porsi impor dari Indonesia,” ujar Wasisto kepada Kontan, Senin (8/9).

Ia menegaskan bahwa seluruh penjualan TLDN difokuskan untuk pasar domestik. Sepanjang semester I/2025, volume penjualan CPO perseroan tercatat 157.195 ton, tumbuh 4,3% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Dari sisi produksi, TLDN menargetkan pertumbuhan 5%–10% pada 2025. Sementara itu, pendapatan diproyeksikan naik 10% yoy. Hingga paruh pertama tahun ini, produksi tandan buah segar (TBS) tercatat 619.765 ton, tumbuh 5,1% yoy. Pendapatan semester I/2025 juga melonjak 36,7% yoy menjadi Rp2,55 triliun.

 

“Kinerja paruh pertama tahun ini ditopang oleh kombinasi volume penjualan CPO dan CPKO yang lebih tinggi serta harga jual rata-rata yang masih menguntungkan. Hal ini memperkuat keyakinan kami bahwa target pertumbuhan penuh tahun 2025 dapat tercapai,” ungkapnya.

Wasisto menambahkan, meski tidak melakukan ekspor, TLDN tetap menjaga daya saing dengan memastikan seluruh produksi memenuhi standar industri dan prinsip keberlanjutan. Saat ini, seluruh anak usaha TLDN telah memperoleh sertifikat ISPO.

“Ke depan, strategi TLDN adalah memperkuat penetrasi di pasar domestik melalui peningkatan produktivitas kebun, efisiensi operasional, serta optimalisasi hilirisasi. Langkah ini akan memastikan pertumbuhan berkelanjutan sekaligus memitigasi risiko volatilitas pasar global,” ujar Wasisto.

Selanjutnya: Jika Benar Gudang Garam PHK Massal, KSPI: Sinyal Darurat

Menarik Dibaca: 8 Cara Mengatur Keuangan untuk Generasi Sandwich

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×