kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Toko belanja online beradu strategi


Senin, 01 Juli 2013 / 07:20 WIB
Toko belanja online beradu strategi
ILUSTRASI. Ini Berbagai Macam Vaksin yang Wajib untuk Anjing Peliharaan


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Amailia Putri

JAKARTA. Sejumlah toko belanja online mengadu strategi bisnis demi meningkatkan transaksi belanja. Ide dan konsep menjadi motor penggerak. Beberapa konsep yang ditawarkan antara lain marketplace (mal online) dan iklan baris.

Tom Damek, Managing Director Lazada Indonesia menyatakan siap mengubah konsep penjualan dari toko ritel online (retail online) menjadi marketplace. "Resminya sebulan lagi, kami terus menambah layanan kami," kata dia, Kamis (27/6).

Awalnya, Lazada memberlakukan konsep retail online.Jadi, Lazada membeli barang dan menjualnya kembali ke pelanggan lewat online. Namun, seiring dengan perkembangan binsis, khususnya online, Tom menganggap, konsep marketplace bisa menjadi terobosan.

Jadi, Lazada akan menawarkan jasa kepada pengusaha yang ingin menjajakkan produk (merchant) lewat situs belanja Lazada. Dalam hal ini, Lazada akan menjadi perantara bagi penjual dan pembeli. Untuk memuluskan bisnis ini, Lazada akan menambah wilayah pengiriman dari 35 kota menjadi 70 kota.

Lazada juga akan memperbesar gudang yang ada saat ini menjadi dua kali lipat. Untuk tahap awal, perusahaan itu akan memfasilitasi 1.000-2.000 merchant. Mekanisme marketplace ini akan mengutamakan sistem pembayaran cash on delivery (COD). "COD adalah strategi untuk meningkatkan kepercayaan pembeli," kata Tom. Namun, lanjut dia, Lazada sudah memiliki semua sistem pembayaran, baik melalui transfer bank maupun menggunakan kartu kredit.

Irfan Badruzaman, Offline Marketing Manager Tokobagus.com, menyatakan, pihaknya akan mengandalkan iklan baris. Melalui mekanisme ini, ia yakin bisa balik modal dua tahun hingga tiga tahun mendatang. "Ada program promo point, penjual yang ingin ada di halaman pertama bisa membeli tempat itu dengan promo point," tuturnya.

Asal tahu saja, selama ini, Tokobagus.com hanya menyediakan tempat bagi merchant untuk memajang barang dagangan. Tokobagus tidak mendapatkan bagi hasil dari transaksi penjual dan pembeli. Namun, sumber pemasukan Tokobagus.com lebih banyak dari pemasangan iklan di tiap halaman dan iklan baris dari penjual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×