Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Jalan Tol Gempol-Pasuruan Seksi I, Gempol-Rembang sepanjang 13,9 kilometer, diperkirakan siap dioperasikan pada Oktober-November 2015.
"Status hari ini (15/2), konstruksi 80% dan 92% tanah sudah dibebaskan. Jadi, target dan harapan kami, Oktober-November siap operasi," kata Dirut PT Transmarga Jatim Pasuruan Hengki Herwanto saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Menurut Hengki, meski lahan tersisa 8%, ini tidak mudah karena pemilik lahan mengirimkan keberatan harga tanahnya kepada Gubernur Jatim.
"Opsinya dua, yakni reapraisal atau penilaian kembali dan kembali ke SK Bupati Pasuruan terakhir," kata Hengki.
Dia mengharapkan, keputusan dari Gubernur Jatim bisa diperoleh bulan ini sehingga jika pun opsi pertama yang dipilih, prosesnya bisa dipercepat sehingga sekitar Maret sudah bisa proses negosiasi dan pembebasan.
"Jadi, bolanya ada di gubernur. Jika nantinya, tetap tak dicapai kesepakatan dengan harga baru itu, ya akan dilakukan konsinyasi ke pengadilan agar proses konstruksi bisa dilanjutkan," katanya.
Ia memperkirakan, sekitar Mei tahun ini, proses pembebasan tuntas sehingga ada waktu untuk menyelesaikan kontruksinya dan pada Oktober sudah selesai sehingga November sudah siap operasi.
Sementara itu, untuk Seksi II, Rembang-Pasuruan sepanjang 8,10 kilometer, kesepakatan harga tanah sudah mencapai 79% dengan proses pembayaran 58%.
"Proses konstruksi akan dimulai jika sudah bebas 75 persen dari total lahan di Seksi II yang diperlukan sebanyak 75,11 hektare," katanya.
Kemudian, untuk Seksi III, Pasuruan-Grati sepanjang 12,15 kilometer, belum ada pembebasan lahan sama sekali atau nol persen. "Untuk Seksi III ini akan digunakan UU Pembebasan Lahan yang baru," katanya.
Proyek tol Gempol-Pasuruan sepanjang 34,15 kilometer ini diperkirakan menelan investasi Rp2,7 triliun dengan pemegang konsesi adalah PT Transmarga Jatim Pasuruan.
Pemegang saham perseroan adalah PT Jasa Marga 80% dan PT Jatim Marga Utama 20%.
Jika proyek ini sudah selesai, perjalanan Gempol-Grati Pasuruan dapat ditempuh sekitar 30-40 menit atau lebih cepat dari kondisi perjalanan di jalan nasional sekitar satu jam.
Tol ini diproyeksikan mampu menampung lalu lintas harian sesuai rencana bisnis di Perjanjian Pengusahaan Tol (PPJT) adalah sebesar 18 ribu kendaraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News