kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.495   138,00   0,84%
  • IDX 7.629   -138,24   -1,78%
  • KOMPAS100 1.066   -21,70   -2,00%
  • LQ45 770   -13,67   -1,74%
  • ISSI 264   -3,56   -1,33%
  • IDX30 400   -6,24   -1,54%
  • IDXHIDIV20 467   -6,08   -1,28%
  • IDX80 117   -1,60   -1,34%
  • IDXV30 130   0,27   0,21%
  • IDXQ30 130   -1,70   -1,29%

Total Belanja Iklan Oktober 2009, sudah Mencapai Rp 40 triliun


Selasa, 08 Desember 2009 / 22:01 WIB


Reporter: Raymond Reynaldi | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Data perusahaan riset media dan informasi Nielsen mencatat, total belanja iklan di Indonesia hingga Oktober 2009 mencapai Rp 40 triliun. Nielsen pun memproyeksikan, belanja iklan 2009 berpeluang tumbuh 13%.

"Selama tahun 2008, total belanja iklan sebesar Rp 41 triliun.Tahun ini kenaikannya cukup besar, karena hingga bulan Oktober 2009 saja sudah mencapai Rp 40 triliun," kata Ika Jatmikasari, Associate Director Nielsen Indonesia, saat jumpa pers presentasi tahunan Nielsen, Selasa (8/12).

Adapun, data belanja iklan diambil dari advertising information services yang merupakan monitoring terhadap kegiatan periklanan di Indonesia yang meliputi 24 stasiun televisi, 95 koran dan 163 majalah dan tabloid. Data media cetak dan TV ini dikumpulkan dari sembilan kota, antara lain Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta dan Selmen Bantul, Medan, Palembang, Makassar dan Denpasar.

Menurut Ika, iklan dari partai politik menempati urutan pertama pada daftar pengiklan terbesar tahun ini. Disusul, oleh iklan dari perusahaan telekomunikasi, seperti Axis, XL, 3 (Three), serta IM3. "Belanja iklan politik tinggi karena pengaruh Pemilu 2009, yakni mencapai 84%. Kemudian telekomunikasi 15%," tuturnya.

Uniknya, kata Ika, media cetak kebanjiran order iklan selama pemilu 2009 lalu. Sebab, kenaikan belanja iklan di koran mencapai 21%, serta tabloid dan majalah mencapai 4%. Sedangkan televisi mendapat kenaikan 12%. Adapun, belanja iklan politik mencapai Rp 3,182 triliun dan telekomunikasi Rp 3,156
triliun. "Jadi meski krisis belanja iklan tetap naik dengan ditopang iklan politik," ujarnya.

Tahun depan, ujar Ika, belanja iklan berpeluang naik mengikuti pertumbuhan tahunannya, yakni sebesar 13%. "Ini baru media cetak dan TV," tambahnya. Nielsen sendiri hingga saat ini belum menyurvei belanja iklan dari radio dan media digital.

Ika memaparkan, secara global pun belanja iklan tetap tumbuh, di mana belanja iklan di 12 negara Asia Pasifik meningkat 9% dari tahun lalu hingga kuartal ketiga tahun ini. Dengan pengiklan China menghabiskan dana sebesar US$ 18 miliar. "Meski sempat menurun di kuartal satu, namun belanja iklan naik lagi di kuartal tiga," ujar dia.

Ketua Umum Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) Harris Thajeb mengatakan, nilai kue iklan tahun ini bisa mencapai Rp 50 triliun-Rp 53 triliun. "Kalau liat angka surveinya itu bisa terjadi,
karena belum termasuk radio, digital, dan billboard," terangnya. Sedang, tahun 2010 belanja iklan diprediksi tumbuh hingga 15%.

Namun, Harris berharap, kondisi perekonomian 2010 bakal berjalan normal, sehingga para pengusaha dapat menjalankan rencana bisnisnya tanpa rasa kekhawatiran apa pun. "Apalagi isu politik sekarang sudah melebar. Ini harus diperhatikan jangan sampai merugikan perekonomian kita," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×