Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Total E&P Indonesie (TEPI) terus melakukan persiapan alih kelola di blok Mahakam. Salah satunya dengan melakukan pertemuan dengan Menteri ESDM, Arcandra Tahar di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat (5/8).
President and General Manager Total E&P Indonesie, Hardy Pramono menyebut, pertemuan tersebut memberitahukan informasi terbaru kepada Menteri ESDM yang baru terkait pencapaian TEPI di blok Mahakam. Selain itu, TEPI pun membahas mengenai alih kelola blok Mahakam kepada PT Pertamina (persero) pada 2018 mendatang.
"Kami memperbaharui perkembangan terkini pada menteri baru dan apa yang sudah kami capai selama ini. Sehingga menteri baru bisa bersama-sama mengakselerasi bagaimana kami bisa transfer alih kelola Mahakam ini kepada Pertamina,"ujar Hardy.
Apalagi pada 29 Juli 2016 lalu TEPI dan Pertamina telah menandatangani Transfer of Agreement (TOA) yang berisi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam proses alih kelola. Beberapa kegiatannya adalah melakukan workshop dan sosialisasi baik kepada pekerja di blok Mahakam maupun pihak Pertamina.
Sementara itu terkait komitmen investasi TEPI di Indonesia, Hardy enggan berkomentar. Padahal pemerintah telah memberikan kesempatan bagi TEPI dan Inpex Corporation untuk bisa menjadi investor lagi di blok Mahakam pada 2018 mendatang. Pemerintah memberikan kewenangan kepada Pertamina untuk menawarkan participating interest maksimal sebesar 30% atau sebesar 15% masing-masing kepada TEPI dan Inpex. "Prioritas saat ini transfer operatorship ini agar penurunan produksi bisa kami cegah bersama. Ini yang paling penting untuk negara,"ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News