kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Tower Bersama (TBIG) pertahankan strategi lindung nilai derivatif terhadap utang


Rabu, 21 Agustus 2019 / 14:48 WIB
Tower Bersama (TBIG) pertahankan strategi lindung nilai derivatif terhadap utang
ILUSTRASI. Tower Bersama (TBIG) pertahankan strategi lindung nilai derivatif terhadap utang.


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG, anggota indeks Kompas100) melakukan strategi lindung nilai secara hati-hati dengan menggunakan instrumen lindung nilai sesuai dengan jangka waktu pinjaman. 

Per 30 Juni 2019, total pinjaman (debt) perusahaan, jika pinjaman dalam mata uang dolar AS yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp 20,74 triliun dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp 12,81 triliun.

Baca Juga: Pendapatan Toba Bara Sejahtra (TOBA) tumbuh 23,18% di semester I 2019

Dengan saldo kas yang mencapai Rp 296 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp 20,45 triliun dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp 12,51 triliun. Menggunakan EBITDA triwulan kedua 2019 yang disetahunkan, maka rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 3,2x dan total pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 5,2x.

“Di bulan lalu, kami melunasi lebih awal pinjaman Fasilitas A sebesar US$ 400 juta dengan fasilitas pinjaman revolving sebesar US$ 375 juta yang memiliki tenor 5 tahun 6 enam bulan," ujar Helmy Yusman Santoso, Direktur Keuangan TBIG dalam siaran pers, Rabu (21/8).

"Fasilitas pinjaman revolving baru US$ 375 juta ini adalah fasilitas dengan biaya terendah dan jangka waktu jatuh tempo yang paling lama yang kami dapatkan sampai saat ini. Kami dengan bangga mengumumkan transaksi terakhir ini memperpanjang jangka waktu rata-rata utang kami," lanjut dia.

Baca Juga: Fiberisasi jaringan, XL Axiata (EXCL) targetkan penggunaan data naik 16 kali lipat

Helmy menambahkan kontrak jangka panjang perusahaan yang dijamin dari pelanggan telekomunikasi memberikan perlindungan yang sangat baik atas semua kewajiban utang perusahaan di masa depan. Pihaknya masih terus memiliki ruang untuk menggunakan pinjaman tambahan berdasarkan covenant yang disyaratkan oleh fasilitas bank dan surat utang.

"Ini memungkinkan kami untuk tumbuh secara organik dan inorganik, sambil melunasi kewajiban yang timbul atas pinjaman kami," lanjutnya.

Asal tahu saja, TBIG merilis kinerja keuangan semester I hari ini. Manajemen berhasil mencatat pendapatan dan EBITDA masing-masing sebesar Rp 2,28 triliun dan Rp 1,94 triliun untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019. Apabila pencapaian triwulan kedua ini disetahunkan, maka total pendapatan dan EBITDA Perseroan masing-masing mencapai Rp 4,58 triliun dan Rp 3,9 triliun.

Baca Juga: Makin besar setelah akuisisi SMCB, ini strategi Semen Indonesia (SMGR) selanjutnya

Per 30 Juni 2019, TBIG memiliki 26.713 penyewaan dan 15.344 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik perseroan terdiri dari 15.272 menara telekomunikasi dan 72 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 26.641, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) Perseroan menjadi 1,74, naik dari 1,71 di kuartal pertama 2019.

Hardi Wijaya Liong, CEO TBIG menambahkan dalam enam bulan pertama tahun 2019, perusahaan secara organik menambahkan 288 sites telekomunikasi dan 948 kolokasi ke portofolionya. Karena pelanggan telekomunikasi TBIG semakin memadati dan memperluas jaringan 4G mereka di seluruh negeri. 

"Kami berharap untuk terus menambah sites baru dan kolokasi dan kami yakin rasio kolokasi kami akan terus meningkat. Berdasarkan buku pesanan kami, kami mempertahankan panduan kami untuk penambahan 3.000 penyewaan untuk tahun 2019,” tutupnya.

Baca Juga: Ace Hardware Indonesia (ACES) buka gerai ke-186 di Pasar Minggu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×