kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Toyota Ingin Mempertahankan Market Share Mobil LCGC Seperti Tahun 2021


Selasa, 11 Januari 2022 / 18:10 WIB
Toyota Ingin Mempertahankan Market Share Mobil LCGC Seperti Tahun 2021
ILUSTRASI. Karyawan menjelaskan salah satu produk mobil kepada calon pembeli. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Astra Motor (TAM) berharap dapat mempertahankan market share mobil Low Cost Green Car (LCGC) atau Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) miliknya seperti capaian pada tahun 2021 lalu. 

Pada tahun 2021, salah satu mobil LCGC Toyota di segmen entry hatchback, yakni Agya berada pada posisi market share sekitar 25%. Sementara untuk segmen entry MPV dengan mobil Calya, market share-nya mencapai level 47%. 

"Kami berharap market share-nya terjaga ya, saat ini Agya sebagai salah satu pilihan utama di kelas entry hatchback, sementara Calya adalah mobil paling populer di kelas entry MPV," ungkap Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi Suwandy, saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (11/1). 

Baca Juga: Toyota Bertekad Pertahankan Posisi Sebagai Pemimpin Pasar Otomotif di Tahun Ini

Anton mengemukakan, baik Agya maupun Calya, keduanya berhasil membukukan peningkatan penjualan pada tahun 2021 lalu. Dengan rincian, penjualan Agya naik hampir 40% ke angka 16,992 unit. Sedangkan Calya tumbuh sekitar 50% menjadi 35.375 unit sepanjang tahun 2021. 

Capaian positif yang ditorehkan pada tahun lalu, membuat Toyota optimistis pasar otomotif pada tahun ini dapat tumbuh lebih baik lagi. Harapan tersebut sejalan juga dengan recovery pasar otomotif pasca menurun signifikan pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19. 

Perihal harga LCGC yang sejatinya mulai dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) per 16 Oktober 2021 lalu. Anton bilang, hingga saat ini Toyota belum menaikkan harga jual LCGC mereka. Sebab, Toyota masih menunggu aturan detail yang mengatur skema pajak dari LCGC. "Harga masih menunggu aturan baru. Sekarang masih harga lama dengan menjual stok lama," tutur Anton. 

Berdasarkan berbagai sumber, Toyota Calya masih dibanderol mulai dari Rp 146,190 juta untuk tipe E M/T Standar, dan yang termahal Rp 167,490 juta untuk tipe G A/T. Sementara New Agya Variant dibanderol dengan harga mulai dari Rp 149,20 juta untuk tipe G Type, dan Rp 154,845 juta untuk tipe GR Sport Type.

Baca Juga: Kelanjutan Relaksasi PPnBM Belum Jelas, Ini Respons Gaikindo

Untuk memaksimalkan kinerja di tahun ini, Anton bilang, Toyota mencanangkan sejumlah strategi. Pertama, mendorong market lebih besar lagi, sehingga bisa segera kembali ke kondisi sebelum pandemi. 

"caranya mungkin dengan produk baru ataupun improvement ya. Dan selain itu segera adaptasi dengan new habit sekarang, contoh nih dengan program baru seperti EZ Deal yang memberikan cicilan ringan maupun usership seperti KINTO," jelas Anton. 

Selain itu, Toyota juga akan terus memperkuat kanal digital untuk lebih memudahkan konsumen  mencari informasi dan juga membeli mobil. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×