Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Nyaris tak ada industri yang imun dari efek kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Tantangan bagi pelaku industri semakin besar ketika Bank Indonesia ikut menaikkan suku bunga acuan BI rate menjadi 7,75%.
Salah satu industrialis otomotif, PT Toyota Astra Motor memprediksi penjualan mereka bakal terganggu. "Konsumen akan lebih mengalokasikan keuangannya ke hal-hal yang lebih primer," ujar Suparno Djasmin, Wakil Presiden Direktur Toyota Astra Motor, Kamis (20/11).
Kenaikan harga BBM yang disusul kenaikan BI rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,75% akan mempengaruhi tingkat suku bunga Kredit Kendaraan Bermotor. Maklum, pendanaan perbankan masih menjadi salah satu andalan pembelian mobil.
Suparno belum bisa memerinci potensi penurunan penjualan Toyota. Alasan dia, manajemen perusahaan agen tunggal pemegang merek Toyota di Indonesia tersebut masih menghitungnya.
Hanya saja, sebelumnya, Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor Rahmat Samulo, memproyeksikan penjualan bisa turun sekitar 10%-15% dibandingkan bulan-bulan biasa. Koreksi penjualan diprediksi terjadi selama empat bulan hingga enam bulan kenaikan harga BBM.
Meski mengaku volume penjualan bakal terganggu, Toyota Astra optimistis pangsa pasarnya tak bergeser. Sebab dampak kenaikan harga BBM dan BI rate juga terjadi di semua perusahaan otomotif di Tanah Air. Hingga akhir tahun 2014, perusahaan itu meyakini bisa mempertahankan pangsa pasar mobil nasional di porsi 33%-34%.
Perusahaan itu juga berpegang pada historikal penjualan di akhir tahun biasanya melonjak. "November dan Desember ada momen musiman, yakni masyarakat dapat bonus," ujar Suparno.
Selain historikal, Toyota Astra melengkapi diri dengan strategi marketing akhir tahun di tingkatan dealer. Mulai dari memberikan gimmick marketing hingga menyelenggarakan pameran dan menggelar bursa penjualan mobil.
Mengintip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Toyota Astra hingga Oktober adalah 343.164 unit mobil. Volume penjualan itu setara dengan 33,05% pangsa pasar mobil nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News