Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspor mobil terus digeber. Salah satunya PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) selaku produsen kendaraan bermerek Toyota di Indonesia yang optimistis target penjualan masih bisa tercapai.
Catatan saja, Toyota Indonesia punya target pertumbuhan penjualan ekspor tumbuh 10% menjadi 185.000 unit di tahun ini dibanding tahun lalu. Catatan saja, tahun 2016 ekspor Toyota sebesar 169.100 unit.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Warih Andang Tjahjono mengatakan, target 10% bisa tercapai. Hingga Oktober 2017, volume ekspor Completely Built Unit (CBU) merek Toyota dari Indonesia telah mencapai 170.300 unit atau naik 20% year on year (yoy).
"Volume ekspor CBU terbesar masih di model Fortuner yang terjual lebih dari 59.000 unit," jelas Warih kepada Kontan.co.id, Senin (27/11).
Sementara negara tujuan ekspor dengan volume terbesar saat ini adalah Filipina. Asal tahu saja, Toyota Indonesia sudah mengekspor ke lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Timur Tengah, Amerika Latin, Afrika dan Oseania.
Dalam era globalisasi, semua negara punya standar kompetitif yang tinggi agar bisa menjadi basis produksi dan juga basis eksportir. Untuk meningkatkan kemampuan dalam berkompetisi maka diperlukan penguatan industri lewat peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) agar bisa menang di era globalisasi ini.
Sepanjang semester I-2017 ini, Toyota Indonesia baru saja menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan pemasok lokal level 2 terkait produksi lokal resin dan material non-wove. Ke depannya, Toyota Indonesia akan terus menggandeng berbagai pihak untuk melokalkan beberapa material pembentuk komponen lainnya seperti baja, aluminium, dan plastik sintetis.
Di samping itu, lebih dari 90% produk Toyota yang dipasarkan oleh Toyota Grup di Indonesia sudah merupakan produksi dalam negeri sendiri. Model kendaraan yang diproduksi oleh pabrik Toyota Indonesia yaitu Etios Valco, Vios, Yaris dan Sienta menggunakan komponen lokal sebesar 60% - 80%. Sedangkan di segmen MPV dan SUV, penggunaan komponen lokal Kijang Innova mencapai 85% dan Fortuner 75%.
Sepanjang periode 2015 sampai 2019 Toyota Group menyiapkan investasi Rp 20 triliun di Indonesia. Nilai ini meningkat mengingat tahun 2012-2014 hanya Rp 13 triliun.
Sebanyak 80% investasi itu sudah digelontorkan sampai saat ini. Investasi digunakan di antaranya untuk pengembangan model baru seperti All New Kijang Innova, All New Fortuner, dan Sienta, pabrik engine di Karawang Plant 3 dan Toyota Indonesia Academy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News