Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Astra Motor (TAM) menegaskan tidak menetapkan target khusus untuk Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) selama gelaran GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. Meski begitu, Toyota tetap optimistis momentum pameran serta hadirnya Veloz Hybrid akan mendongkrak permintaan menjelang tutup tahun.
Public Relation Manager TAM, Philardi Ogi, mengatakan fokus Toyota bukan pada angka penjualan jangka pendek, melainkan memperluas eksposur produk baru kepada konsumen.
"Target SPK sebenarnya tidak pernah kami tentukan. Yang utama adalah bagaimana memperkenalkan produk kita ke masyarakat,” ujarnya saat ditemui di Ice BSD, Tangerang, Jumat (20/11/2025).
Menurut Ogi, pameran di pengujung tahun biasanya berkontribusi terhadap kenaikan pasar otomotif nasional karena konsumen cenderung berbelanja dengan memanfaatkan bonus akhir tahun atau promo penutupan tahun dari diler. GJAW menjadi salah satu momentum itu.
Baca Juga: Veloz Hybrid Siap Debut, Akankah Jadi Mobil Hybrid Termurah Toyota?
Toyota resmi meluncurkan Veloz Hybrid, yang kini menjadi MPV hybrid termurah Toyota, dengan harga pre-booking Rp299 juta (OTR DKI Jakarta) untuk tipe V Grade. Harga ini berlaku hingga 31 Desember 2025, tanpa batas kuota pemesan.
“Ini bukan promo hanya di GJAW. Harga Rp299 juta berlaku sampai akhir Desember. Momentum ini kami gunakan untuk mendorong pasar otomotif nasional,” kata Ogi.
TAM menyebut pengiriman unit Veloz Hybrid kemungkinan dilakukan pada awal 2026 karena menyesuaikan produksi VIN 2025, sehingga konsumen akan menerima unit dengan tahun produksi terbaru.
Wakil Presiden TAM, Henry Tanoto, menyebut Veloz Hybrid disiapkan untuk memperluas adopsi teknologi elektrifikasi yang lebih terjangkau.
Baca Juga: Toyota Astra Motor Berupaya Dongkrak Penjualan pada Akhir Tahun lewat Strategi Ini
“Tujuannya agar semakin banyak masyarakat masuk ke hybrid. Gap harganya sudah makin dekat dengan bensin,” katanya.
Toyota mencatat porsi penjualan elektrifikasi (XEV) kini mencapai 20–30% dari total penjualan. Dua model hybrid andalan Toyota bahkan menunjukkan dominasi tinggi:
- Innova Zenix: 80% pembelinya memilih varian hybrid
- Yaris Cross: 90% pembelinya memilih varian hybrid
Program PPnBM DTP 3% dari pemerintah turut memperkecil gap harga dengan model bensin, membuat peralihan ke hybrid semakin realistis bagi konsumen.
Meski pasar otomotif nasional melemah tahun ini, Toyota mengaku masih berada pada posisi dominan. Ogi mengatakan Toyota tidak memiliki target penjualan tahunan yang rigid karena kondisi pasar berubah setiap bulan. Evaluasi dilakukan secara berkala.
Baca Juga: Ekspor Mobil Toyota Naik 5,6% per Oktober 2025, Innova dan Yaris Jadi Andalan
Namun secara market share, Toyota tetap mempertahankan pangsa di atas 30%, dengan kontribusi terbesar berasal dari segmen MPV 7 penumpang seperti Innova, Avanza, dan Veloz yang menjadi tulang punggung penjualan nasional.
“Market memang turun dibanding tahun lalu, jadi otomatis penjualan juga turun. Tapi market share kita masih nomor satu,” kata Ogi.
TAM menilai GJAW 2025 tetap berpotensi memberikan kontribusi positif, terutama karena tren akhir tahun cenderung mendorong aktivitas pembelian mobil. Toyota berharap peningkatan pasar otomotif dapat ikut mendorong pemulihan ekonomi.
“Kalau market otomotif naik, mudah-mudahan ekonomi ikut bergerak. Ini momentum yang baik untuk industri,” tutup Ogi.
Baca Juga: Toyota Resmi Jual bZ4X dan Urban Cruiser Produksi Lokal, Ini Harganya!
Selanjutnya: MG Motor Indonesia Gempur GJAW 2025: Fokus EV dan Hybrid
Menarik Dibaca: Ekspor UMKM Indonesia ke Eropa Melesat 87%: Ini Kuncinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













