kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Toyota Targetkan Jual 1.500 Rush Tiap Bulan


Jumat, 09 Oktober 2009 / 06:59 WIB
Toyota Targetkan Jual 1.500 Rush Tiap Bulan


Sumber: KONTAN | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Toyota Astra Motor (TAM) melempar varian baru Toyota Rush ke pasaran Indonesia kemarin (8/10). Selain diklaim lebih segar, varian baru ini diyakini bakal merebut perhatian pasar dengan target penjualan mencapai 1.500 unit per bulan.

Menurut Presiden Direktur TAM Jhonny Darmawan, selain memberikan alternatif pilihan baru bagi masyarakat, pembaharuan fitur yang diusung bakal memantapkan posisi Rush di kelas low Sport Utility Vehicle (SUV). "Kami sengaja mengeluarkan varian baru ini untuk penyegaran," kata Jhonny.

Walau TAM tidak melakukan perombakan secara fundamental, Toyota Rush wajah baru ini tampak lebih garang dengan tampilan bumper depan dan belakang (front & rear bumper) yang anyar, ornamen grill depan baru, serta cover lampu kabut.

Dengan mesin berkapasitas 1,5 Liter 16V DOHC berteknologi VVT-i, harga Rush generasi baru ini dibanderol Rp 184,8 juta hingga Rp 208,1 juta. Berarti ada kenaikan harga sekitar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta daripada varian sebelumnya.

Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto mengatakan, September ini Rush bertengger di posisi puncak pasar mobil low SUV dengan market share sebesar 47,1%. "Jika sebelumnya sebulan bisa terjual 1.300 unit, varian baru ini kami targetkan bisa laku 1.500 unit sebulan," ujarnya yakin.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, penjualan Toyota Rush sepanjang 2009 hingga bulan Agustus telah mencapai 7.896 unit, dengan rata-rata penjualan setiap bulan mencapai lebih dari 1.000 unit.

Bambang Trisulo, Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan momentum refreshing produk yang dilakukan Rush yang telah hadir sejak 2007 dianggap proporsional. "Ingatan publik memang perlu disegarkan setelah periode 2 hingga 3 tahun, terutama jika tipe tersebut masih diproduksi," kata Bambang. "Selain itu, penyegaran bakal memantapkan citra mobil di benak masyarakat," tandas Bambang lagi.

Tapi dia tetap mempertanyakan perlunya pembaruan produk di tengah market share yang diklaim begitu tinggi oleh TAM. "Jika memang sudah menempati posisi puncak, seharusnya Toyota konsentrasi untuk menjaga pasar," cetusnya.

Namun Bambang tidak menampik kemungkinan bahwa TAM ingin terus menggeber pasar karena melihat potensi pasar dalam jangka panjang mengingat para pesaingnya juga memiliki varian yang sama. Sebut saja Daihatsu dengan low SUV bernama Terios. "Daripada disalip, memang lebih baik ancang-ancang dari sekarang dengan membuat modifikasi," tandas Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×