kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

TPPI Belum Pasok Premium RON 88 untuk Pertamina


Rabu, 07 Januari 2009 / 09:18 WIB
TPPI Belum Pasok Premium RON 88 untuk Pertamina


Reporter: Gentur Putro Jati |

JAKARTA. PT Trans Pasific Petrochemical Indonesia (TPPI) belum mulai memasok premium RON 88 sebanyak 50.000 barel per hari ke PT Pertamina (Persero). Padahal sedianya pasokan mulai masuk awal bulan ini.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Achmad Faisal bilang, anak usaha PT Tuban Petrochemical Industries (Tuban Petro) itu belum memulai mengirimkan premium karena persoalan teknis yang dialami TPPI.

"Belum dimulai karena belum ada produksinya," ujar Faisal, Selasa (6/1). Sayangnya ia enggan menjelaskan kenapa TPPI belum juga berproduksi.

Sekedar informasi, sudah sejak Juni tahun lalu TPPI melakukan perundingan dengan Pertamina untuk memasok Premium RON 88 untuk keperluan distribusi di Jawa Timur. Adalah BPH Migas yang memfasilitasi perundingan tersebut untuk menentukan harga ideal premium tersebut sampai diantarkan ke tempat penjualan atau istilahnya landed cost nya.

Kepala BPH Migas Tubagus Haryono sempat bilang Pertamina sepakat untuk membeli BBM tersebut dengan harga 1,2% di atas MOPS.

Amir Sambodo, Presiden Direktur Tuban Petro yang memegang 59,5% saham TPPI juga pernah bilang TPPI akan merubah konfigurasi pabrik pengolahannya sehingga bisa memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak 50.000 barel per hari (bph).

"Kita hanya akan merubah mode operasi pabrik, yang dulu lebih pada paraciline sekarang kita membantu pemerintah untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri," ujar Amir waktu itu.

Kemungkinan besar, TPPI belum bisa berproduksi karena belum mendapat lampu hijau pemerintah, terkait penyediaan kondensat sebagai bahan campuran pembuatan BBM dan distribusi mogas yang nanti diproduksinya. Sayangnya, dua pihak tersebut belum berhasil dimintai konfirmasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×