kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trans Power Marine (TPMA) Perkirakan Kinerja Tahun Ini Bisa Tumbuh 30%


Senin, 27 Desember 2021 / 18:05 WIB
Trans Power Marine (TPMA) Perkirakan Kinerja Tahun Ini Bisa Tumbuh 30%
ILUSTRASI. Jalin kerjasama, Trans Power Marine (TPMA) optimistis kinerja ikut terkerek


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak hanya pengangkutan batubara, PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) juga akan merambah bisnis pengangkutan nikel, bekerja sama dengan PT Pacifik Pelayaran Indonesia (PPI) dan T&J International Holding Limited (TJI). 

Corporate Secretary TPMA Rudy Sutiono mengatakan, kebutuhan biji nikel untuk smelter nikel, juga akan mendorong kerjasama yang sangat menguntungkan di masa mendatang buat semua pihak.

"Total investasi yang direncanakan sekitar 60 set tug and barge dengan total investasi US$250 juta untuk membeli 60 set kapal tunda ini akan dibeli secara bertahap," jelasnya kepada Kontan, Senin (27/12).

Hingga akhir tahun ini, TPMA memperkirakan peningkatan pendapatan sebesar 30% dari tahun lalu. Di tahun lalu, TPMA mencatatkan pendapatan usaha menyusut 16,62% secara tahunan atau yoy menjadi US$ 39,76 juta.

Baca Juga: Kinerja Emiten Pelayaran Melaju Kencang di Kuartal III-2021

Adapun penggunaan capex hingga September 2021, TPMA telah menggunakan sekitar US$ 4 juta untuk reparasi, docking dan perawatan armada.

"TPMA belum menambah armada di 2021 mengingat harga beli unit baru masih cukup mahal. Sementara untuk unit second hand belum ada yang available (tersedia). Sampai dengan September 2021, capex digunakan untuk repair and maintenance termasuk docking sudah terpakai sekitar US$ 4 juta alias sekitar Rp 57 miliar dari total Rp 150 miliar," ujarnya.

TPMA sempat memprediksikan pertumbuhan kinerja di tahun ini hanya di kisaran 5%-10%. Namun, seiring perkembangan bisnis yang positif membuat proyeksi pertumbuhan pun terus dikerek hingga ke angka 30%.

Sekadar informasi, terdapat beberapa faktor yang membuat TPMA optimistis memandang prospek bisnis di tahun ini. Salah satunya adalah kebutuhan batubara untuk PLN yang mulai meningkat, seiring dengan beroperasinya ragam sektor industri di tanah air yang sempat terhambat akibat kondisi pandemi tahun lalu.

Hingga kuartal II 2021 lalu, TPMA membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar US$ 2,19 juta. Laba ini tumbuh 34,65% dari periode sama tahun lalu senilai US$ 1,62 juta. 

Sementara itu, dari sisi top line, pendapatan Trans Power turun 11,40%, dari US$ 22,13 juta pada semester I-2020 menjadi US$ 19,60 juta di semester I 2021. 

Baca Juga: Angkut Nikel dan Batubara, Trans Power Marine (TPMA) Akan Beli 60 Set Kapal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×