kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transcoal Pacific (TCPI) Incar Pendapatan Rp 2,4 Triliun Pada Tahun 2023


Jumat, 06 Januari 2023 / 18:42 WIB
Transcoal Pacific (TCPI) Incar Pendapatan Rp 2,4 Triliun Pada Tahun 2023
ILUSTRASI. PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) mengincar pendapatan mencapai Rp 2,4 triliun pada tahun ini.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) mengincar pendapatan mencapai Rp 2,4 triliun pada tahun ini.

Direktur PT Transcoal Pacific Tbk Bintang Septo Drestanto menjelaskan, target ini meningkat ketimbang estimasi pendapatan sepanjang tahun 2022.

"Target pendapatan tahun 2023 sebesar Rp 2,4 triliun dan akan tetap mengandalkan bisnis inti kami," ungkap Bintang kepada Kontan.co.id, Jumat (6/1).

Bintang menambahkan, hingga tutup tahun 2022 pihaknya memperkirakan raihan pendapatan mencapai Rp 1,7 triliun.

Baca Juga: Transcoal Pacific (TCPI) Gelar Private Placement Dengan Target Dana Rp 4,06 Triliun

Demi mengejar target pendapatan pada tahun 2023, TCPI mengalokasikan belanja modal mencapai Rp 720 miliar.

Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 650 miliar digunakan untuk membeli 10 set tug and barge baru. Sisanya sebanyak Rp 70 miliar digunakan untuk biaya docking kapal.

Mengutip laporan keuangan perusahaan yang dirilis pada Senin (1/11), TCPI tercatat membukukan pendapatan Rp 1,30 triliun per kuartal III-2022. Angka ini tumbuh 11,17% dibandingkan pendapatan pada kuartal III-2021 yang senilai Rp 1,17 triliun.

Pendapatan TCPI dikontribusi pendapatan dari transportasi laut yang mencapai Rp 1,29 triliun atau setara 99% dari total pendapatan perseroan selama tiga kuartal. Kemudian ada juga pendapatan lain-lain yang berkontribusi sebesar Rp 6,73 miliar.

Tumbuhnya pendapatan, ikut mendorong peningkatan beban pokok pendapatan TCPI sebesar 9,20%, dari sebelumnya Rp 944,33 miliar di akhir September 2021, menjadi Rp 1,03 triliun pada akhir September tahun ini.

Di sisi lain, TCPI juga tercatat masih menanggung peningkatan beban usaha. Angkanya meningkat 25,45% menjadi Rp 94,83 miliar sepanjang Januari-September 2022.

Kinerja positif dari sisi top line, mampu membuat laba bersih TCPI ikut terkerek. Buktinya, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih TCPI melesat 33,85% menjadi Rp 78,94 miliar hingga kuartal ketiga tahun ini.

Di sisi lain, TCPI berencana melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement dengan menerbitkan 500 juta saham.

Baca Juga: Transcoal Pacific (TCPI) Raih Kontrak Pengangkutan Batubara Rp 1,5 Triliun

Merujuk prospektus perseroan, harga pelaksanaan private placement TCPI sebesar Rp 8.134. Nilai itu didapatkan dari minimal 90% dari rata-rata penutupan saham TCPI selama kurun waktu 25 hari Bursa berturut-turut sampai dengan 2 Januari 2023.

Dengan asumsi harga private placement sebesar Rp 8.134 per saham, maka jumlah dana yang berpotensi diraup TCPI sejumlah Rp 4,06 triliun.

Ketika dikonfirmasi, Bintang menegaskan pihaknya belum membuat perkiraan terkait harga pelaksanaannya. Selain itu, belum ada calon pembeli pasti dari private placement ini.

"Sampai saat ini perusahaan belum memiliki calon pemodal yang pasti," pungkas Bintang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×