kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Transisi Rokan, Chevron bakal lanjutkan investasi hingga akhir kontrak


Kamis, 19 Maret 2020 / 20:39 WIB
Transisi Rokan, Chevron bakal lanjutkan investasi hingga akhir kontrak
ILUSTRASI. ika.puspitasari - Kamis (26/7). Chevron dan Pertamina Bisa Kelola Blok Rokan Bersama-sama


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memastikan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) akan melanjutkan investasi di Blok Rokan hingga akhir masa kontrak pada Agustus 2021.

Hal ini diutarakan langsung oleh Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan.

Luhut mengungkapkan, hal ini diputuskan pasca rapat antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pihak Chevron dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

"Kami sepakat, Chevron akan meneruskan proyek ini sampai selesai Agustus tahun depan," ungkap Luhut di Jakarta, Rabu (18/3).

Baca Juga: Ingin Pastikan Transisi Blok Rokan Lancar, SKK Migas Tunggu Proposal Chevron

Luhut memastikan dengan keputusan ini maka upaya menahan produksi Blok Rokan dapat dilakukan.

Sehari sebelumnya, SKK Migas mengakui diskusi terkait masa transisi secara business to business (B to B) menemui kendala. "Nah, B to B masih menemui kesulitan, diskusi-diskusi sekarang mencari alternatif yang lain agar transisi bisa berjalan," ungkap Dwi, Selasa (17/3).

Sebelumnya, SKK Migas mengusulkan salah satu skenario yakni dengan investasi oleh Chevron Pacific, sehingga nantinya pemerintah akan memberikan kompensasi unrecovered cost sisa yang belum terkelola. "Kami sedang menunggu proposal dari Chevron," terang Dwi, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Corona merebak, Pertamina jamin pasokan BBM dan LPG di sejumlah wilayah aman

Dwi menjelaskan, sejatinya proses transisi bersifat B to B, namun tidak menutup kemungkinan untuk pemerintah terlibat dalam proses transisi.

"Kalau B to B belum bisa jalan nanti government yang mediasiin, apakah ini government to business (G to B) nanti kita jalankan atau gimana," terang Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×