Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pelaku usaha sepeda nasional mesti memutar otak lebih keras menghadapi tren bersepeda yang kemungkinan masih redup pada 2025.
Ketua Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo Utomo mengatakan, sejauh ini belum ada tanda-tanda pergerakan signifikan dari tren bersepeda di Indonesia, terutama di kota-kota besar. Masih ada keengganan dari masyarakat untuk membeli sepeda baru.
Apsindo justru mencatat bahwa sepeda anak menjadi segmen sepeda yang relatif lebih stabil dan masih mampu tumbuh positif sampai saat ini. Hal ini disebabkan adanya kebiasaan baru pada anak-anak yang mulai menggemari sepeda, meskipun umur pemakaian sepeda anak umumnya tidak panjang seiring dengan pertumbuhan anak yang beranjak dewasa.
Baca Juga: Penjualan Sepeda Anjlok, Sejalan dengan Penurunan Tren Bersepeda
Di sisi lain, penjualan sepeda dewasa diklaim sangat lambat dan minim pertumbuhan. Kalaupun ada pertumbuhan, sepeda dewasa yang terjual lebih banyak berada di segmen untuk kelas menengah ke bawah.
Lebih jauh, belakangan ini penjualan sepeda listrik tumbuh cukup kencang dan menjadi penggerak penjualan baik bagi produsen maupun importir sepeda Indonesia. “Banyak pemain baru yang hadir di segmen sepeda listrik dengan puluhan merek,” kata Eko, Senin (20/1).
Dia menambahkan, lantaran Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk sepeda listrik atau moped belum diwajibkan, maka pemerintah berencana mengeluarkan aturan keamanan, keselamatan, kesehatan, dan lingkungan hidup (K3L) untuk produk tersebut. Dengan begitu, ada standar jaminan keamanan yang wajib bagi setiap produk sepeda listrik di Indonesia.
Baca Juga: Pasar Sepeda Melambat Tertekan Daya Beli dan Perubahan Tren
Eko menuturkan, tahun ini para produsen dan importir sepeda akan lebih fokus menghabiskan stok sepeda lama dengan memberi diskon secara besar-besaran kepada para konsumen demi menjaga arus kas di tengah redupnya tren bersepeda.
Walau begitu, beberapa produsen tetap ada yang meluncurkan model baru agar minat konsumen tetap tumbuh, khususnya untuk pasar menengah ke bawah. “Produk baru ini dijual dengan volume yang terukur yang menyesuaikan kondisi pasar,” imbuh dia.
Dihubungi terpisah, CEO PT Roda Maju Bahagia (Element Bike) Hendra percaya diri penjualan sepeda merek Element Bike bisa terus tumbuh positif pada 2025 meski terdapat tantangan berupa pelemahan daya beli masyarakat.
“Kami yakin penjualan dapat tumbuh 20%—30% dibandingkan tahun sebelumnya dengan sepeda gunung dan sepeda anak jadi kontributor utama,” ungkap dia, Jumat (17/1).
Baca Juga: Pandemi Berlalu, Penjualan Sepeda Lesu
Element Bike juga menyebut tren penjualan sepeda listrik mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hingga saat ini, Element Bike memasarkan 15 model sepeda listrik dengan pertumbuhan penjualan sekitar 25%.
Hendra mengaku, meski penjualannya melesat, harga sepeda listrik relatif tetap stabil dan tidak ada perubahan. Produk ini pun telah menjadi kebutuhan tidak hanya di kota-kota besar saja, melainkan juga kota-kota kecil.
Pihak Element Bike pun berkolaborasi dengan beberapa partner internasional untuk mengembangkan sepeda listriknya pada masa mendatang. “Kami akan terus launching model baru,” tandas dia.
Selanjutnya: Kemendikti Bantah Ada Pemecatan Hingga Pegawai yang Diperlakukan Tidak Adil
Menarik Dibaca: 4 Rekomendasi Stretch Mark Oil Terbaik, Aman untuk Ibu Hamil dan Kulit Sensitif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News