Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan isu skandal uji keselamatan kendaraan, Daihatsu dan Toyota Indonesia baru-baru ini mengumumkan penangguhan pengiriman beberapa model mobil ke pasar ekspor untuk sementara waktu.
Penangguhan ini merupakan tindak lanjut penemuan beberapa prosedur yang tidak sesuai standar oleh Daihatsu Motor Co. Ltd yang diumumkan pada 28 April 2023 lalu.
Dalam hal ini, komite independen dibentuk untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap berbagai prosedur dalam perusahaan yang mencakup 64 model kendaraan yang sedang dikembangkan sebagai merek Daihatsu maupun untuk dipasarkan sebagai merek Toyota.
Baca Juga: Toyota Tangguhkan Sementara Pengiriman Beberapa Model Mobil
Berdasarkan dokumen yang berasal dari keterangan resmi Daihatsu Motor Co. Ltd, ada sejumlah model buatan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang terlibat dalam skandal uji keselamatan kendaraan.
Di antaranya adalah Agya/Wigo (produksi ADM), Rush (ADM), Xenia (ADM), Avanza (ADM dan TMMIN), Veloz (TMMIN), Raize (ADM), dan Yaris Cross (TMMIN). Model-model tersebut tidak hanya dipasarkan di Indonesia saja. Sebagian juga ada yang diekspor ke luar negeri seperti kawasan Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Karibia.
Lantas, bagaimana tren penjualan ekspor Daihatsu dan Toyota Indonesia sejauh ini?
Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ADM mengekspor 148.757 unit mobil completely built up (CBU) ke luar negeri pada Januari-November 2023. Model yang diekspor oleh ADM tidak hanya bermerek Daihatsu saja, melainkan juga ada merek Mazda dan Toyota.
Baca Juga: Daihatsu dan Toyota Indonesia Tanggapi Isu Skandal Uji Keselamatan Kendaraan
Salah satu model yang terduga terlibat dalam skandal uji keselamatan adalah Toyota Raize yang diproduksi ADM. Raize mencatatkan ekspor sebanyak 60.732 unit pada Januari-November 2023. Pada saat yang sama, ADM juga mengekspor Toyota Rush sebanyak 32.660 unit dan Toyota Wigo (di Indonesia bernama Agya) sebanyak 23.245 unit.
Sementara itu, TMMIN membukukan penjualan ekspor sebesar 125.864 unit pada Januari-November 2023. Salah satu model yang diekspor TMMIN dan terlibat dalam skandal uji keselamatan adalah Toyota Avanza Veloz sebanyak 57.480 unit hingga November 2023. Ada pula Toyota Yaris Cross yang diekspor melalui pabrik TMMIN sebanyak 16.646 unit per November 2023.
Model-model yang disebutkan tadi diekspor ke beragam negara. Namun, jika ditelusuri mayoritas ditujukan ke negara-negara kawasan Asia Tenggara, Amerika Selatan, Karibia, hingga Timur Tengah.
Sebelumnya, Marketing Director & Corporate Planning and Communication Director Astra Daihatsu Motor Sri Agung Handayani mengaku, pihaknya sudah memastikan kepada prinsipal bahwa semua kendaraan Daihatsu yang diproduksi, didistribusikan, dan dipasarkan di Indonesia tidak memiliki masalah kualitas dan keselamatan.
Baca Juga: Model Daihatsu dan Toyota Indonesia Ikut Terdampak Skandal Uji Keselamatan
Dengan demikian, para konsumen Daihatsu tetap dapat menggunakan unit kendaraannya secara aman dan nyaman. “Kendaraan Daihatsu sudah memenuhi regulasi yang berlaku dan kami tetap berkoordinasi dengan Pemerintah Indonesia,” ujar dia, Kamis (21/12) kemarin.
Senada, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy berkomentar, TAM sudah melakukan pengecekan dengan prinsipal untuk model-model Toyota di Indonesia. Menurut TAM, apa yang terjadi pada model Toyota di Indonesia bukanlah isu keselamatan dan kualitas.
“Kami juga berkoordinasi ke pemerintah, khususnya untuk melanjutkan produksi," tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News