kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren harga masa pandemi tak jadi jaminan ekspansi perusahaan emas bakal berkilap


Minggu, 25 Oktober 2020 / 19:57 WIB
Tren harga masa pandemi tak jadi jaminan ekspansi perusahaan emas bakal berkilap
ILUSTRASI. PT Aneka Tambang Tbk. ANTARA FOTO/Jojon/wsj.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Lebih jauh, Kunto mengatakan bahwa komposisi anggota MIND ID saat ini membuka kesempatan bagi ANTM untuk bersinergi dalam pengelolaan aset pertambangan nasional. Khususnya dalam mendukung pengembangan hilirisasi bisnis mineral yang terintegrasi.

Sedangkan dari sisi hilir, ANTM bakal terus memperkuat lini bisnis logam mulia, melalui inovasi produk dan perluasan pasar. Saat ini ANTM telah merambah transaksi online untuk penjualan logam mulia. 

Kunto bilang, ANTM sedang menyusun strategi untuk fokus pada penguatan bisnis retail emas Logam Mulia di pasar domestik baik penguatan dari sisi pasokan, infrastruktur, teknologi, organisasi, pendanaan serta sistem distribusi produk.

Salah satunya dengan melakukan kajian tata kelola bisnis emas baik secara organik maupun melalui anak usaha untuk mendukung strategi tersebut. "ANTM senantiasa terbuka terhadap peluang-peluang yang mendukung penguatan bisnis komoditas emas dari hulu ke hilir yang diharapkan akan memperkuat pertumbuhan laba dan EBITDA Perusahaan," terang Kunto.

Berbeda dengan BRMS dan ANTM, PT United Tractors Tbk (UNTR) memilih untuk mengembangkan bisnis di hulu tambang pada wilayah yang ada saat ini. Sekretaris Perusahaan UNTR Sara K. Loebis mengakui, kenaikan harga emas berdampak positif terhadap kinerja perusahaan. 

Namun, Sara menegaskan bahwa rencana bisnis penambangan emas UNTR tidak ditentukan langsung oleh sentimen pasar dan harga emas yang berfluktuasi. Sehingga, UNTR belum tergoda untuk melakukan ekspansi bisnis emas, dan masih fokus untuk melakukan produksi dan eksplorasi.

"Sentimen pasar terhadap emas sebagai alat investasi bisa naik dan turun. Fokus kami masih pada kegiatan penambangan dan eksplorasi, kami tidak ada rencana ke hilir," ungkap Sara saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (25/10).

Prospek IPO Logam Mulia

Berdasarkan informasi yang beredar belakangan ini, ANTM tengah melakukan transformasi di bisnis hilir emas. ANTM dikabarkan tengah membentuk anak usaha untuk mengelola bisnis logam mulai dan nantinya berpotensi untuk melakukan pencatatan di bursa saham alias Initial Public Offering (IPO).

Jika rencana tersebut akan direalisasikan, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi mengingatkan agar ANTM berhati-hati. Menurut Ibrahim, akan sangat berisiko jika IPO dilakukan dalam waktu dekat ini.

Dia menerangkan, pada Agustus lalu, harga emas sempat menyentuh level tertinggi di 2090. Setelah itu, tren harga emas tak lagi meroket dan menjadi berfluktuasi. Alhasil, IPO perusahaan emas atau logam mulia belum tentu akan mendatangkan minat investasi yang tinggi.

"Tidak otomatis akan diminati. Karena orang beralih bahwa di logam mulia spekulasi cukup tinggi. Karena ketidak jelasan ekonomi, ada resesi," kata Ibrahim.

Oleh sebab itu, Ibrahim menilai bahwa rencana IPO sebaiknya baru dilakukan ketika pandemi covid-19 tertangani dan kondisi perekonomian lebih stabil. "Waktu yang tepat pada saat sudah ekonomi membaik, stabil, terutama PDB sudah mencapai 4. Kalau masih di bawah, jangan harap ramai," katanya.

Selanjutnya: Jokowi ingin stop ekspor batubara mentah, begini realisasi ekspor lima tahun terakhir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×