kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren penjualan properti via online meningkat


Jumat, 29 September 2017 / 21:46 WIB
Tren penjualan properti via online meningkat


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan properti secara online terus mengalami perkembangan di tengah pesatnya pertumbuhan digital. Adapun jenis properti yang paling banyak dicari secara online masih di segmen rumah tapak.

Berdasarkan data Rumah.com, pencarian properti dari Januari-Agustus 2017 masih didominasi rumah tapak atau landed house dengan porsi sekitar 84%. Posisi kedua diikuti oleh pencarian apartemen namun porsinya masih di bawah 10% dan ketiga berupa proyek komersial.

Sementara dari iklan, jumlah listing yang ada di Rumah.com sekitar 380.000 per hari yang terdiri dari listing properti jual 320.000, properti sewa 37.000 dan sisanya dari lain-lain. Wasudewan, Country Manager Rumah.com mengatakan tren listing iklan di rumah.com memang stabil namun dengan kecenderungan naik.

Hanya saja, Rumah.com tidak bisa menyimpulkan tren transaksi penjualan properti hingga saat ini. Pasalnya situs ini hanya sebagai sarana iklan bagi para agen properti dan tidak mencampuri urusan transaksi.

"Kami tidak bisa melihat tren penjualan. Kami hanya punya data pencarian dan jumlah iklan yang masuk untuk dinalisis, " jelas Wasu pada KONTAN, Jumat (29/9).

Sekitar 67% iklan yang masuk ke rumah.com masih didominasi produk-produk di wilayah Jabodetabek. Selama Januari-Agustus, pencarian rumah landed paling banyak di Jawa Barat, kemudian diikuti Jakarta dan ketiga di Banten.

Sedangkan pencarian apartemen paling banyak di Jakarta, kedua di Jawa Barat dab Ketiga di Banten. Adapun pencarian kondo terbanyak ada di Jakarta, diikuti Jawa Barat dan Bali.

Perusahaan broker properti Century 21 Metro juga melihat bahwa penjualan properti lewat online terus mengalami peningkatan walaupun penjualan perusahaan hingga saat ini masih tetap didominasi offline dengan porsi 60%.

Yohan Yan, Vice Principal Century21 Metro mengatakan, perkembangan online saat ini tidak bisa diabaikan dalam memasarkan properti. Pasalnya, generasi milenial saat ini sudah lebih senang mencari informasi tentang properti lewat internet.

"Penjualan online kami cukup bagus. Kami lakukan penjualan baik lewat media sosial, website, blog, dan juga situs jual beli online, " kata Yohan.

Century21 Metro hanya fokus melakukan pemasaran di kawasan Timur Jakarta mulai dari Cakung sampai Karawang. Produk properti perusahaan yang paling laris masih berupa landed house dengan sasaran end user.

Menurut Yohan, penjualan properti di wilayah Timur Jakarta terus mengalami pertumbuhan sejalan dengan banyaknya pembangunan infrastruktur di kawasan itu. Sepanjang semester I, Century21 Metro mencatatkan transaksi 175 unit dengan nilai fee transaksi sekitar Rp 1 miliar.

Hanya saja, dia tidak merinci berapa transaksi itu yang didapat lewat pemasaran online. "Kebanyakan transaksi itu masih di harga Rp 500 juta-Rp 1 miliar, "kata Yohan.

Tahun ini, Century21 Metro menargetkan transaksi tumbuh 15%-20% dibandingkan pencapaian tahun lalu yang mencapai Rp 3,5 miliar. Sedangkan Century21 secara nasional menargetkan pertumbuhan transaksi sampai 30% tahun ini.

Dalam beriklan di situs-situs berbayar, Century21 biasanya membayar biaya keanggotaan selama setahun. Biaya itu dibagi dua antara perusahaan dan agen marketing mereka yang mengiklankan produk tersebut. Begita juga dengan transaksi yang didapat, juga dibagi dua dengan agen.

Senada, Wasudewan juga mengatakan bahwa tarif yanb dikenakan Rumah.com ke agen properti hanya berupa keanggotaan per tahun. Biaya yang dikenakan juga beragam tergantung jenis paket yang diambil dan keuntungan dari fitur-fitur lain.

"Kami menawarkan paket basic senilai Rp 600.000 untuk maksimal 25 iklan per tayang, paket profesional seharga Rp 1 juta untuk 150 iklan dan paket champion Rp 1,8 juta dengan 250 iklan per tayang. Ini biayanya per tahun." kata Wasu.

Segala isi iklan yang ditayangkan agen properti bukan tanggung jawab rumah.com. Namun, perusahaan ini mempunyai standard khusus untuk iklan yang boleh ditayangkan baik dari sisi kalimat iklan maupun gambar yang digunakan. Wasu bilang, jika tidak sesuai standar maka iklan akan diturunkan otomatis. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×