Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan video streaming Youtube, Netflix, dan Iflix atau kerap disebut dengan layanan over-the-top (OTT), yakni layanan dengan konten berupa data, informasi, atau multimedia yang berjalan melalui jaringan internet semakin marak. Kondisi ini tentu berdampak pada emiten sektor telekomunikasi.
Wakil Direktur Utama Hutchison 3 Indonesia Danny Buldansyah menyebutkan layanan OTT streaming telah berkontribusi cukup besar bagi pendapatan lini bisnis digital Tri di tahun 2020. “Terutama juga sejak diberlakukan pembatasan sosial, pelanggan beralih mencari hiburan secara digital,” jelasnya saat dihubungi KONTAN, Minggu (14/2).
Danny mengatakan, kontribusi pendapatan tersebut ada dari pendapatan langsung (direct revenue) melalui pembelian paket khusus atau metode transaksi direct carrier billing serta dari kerjasama bundling dari biaya berlangganan OTT terkait.
Baca Juga: XL Axiata (EXCL) optimistis layanan OTT streaming akan meningkatkan trafik
Asal tahu saja, 3 Indonesia telah bekerja sama dengan beberapa OTT seperti Viu, Amazon Prime Video, KlilFilm, GenFlix, Sushiroll, Vidio, Iflix, Amazon Prime Video, Hooq dan MNC now yang dapat di akses oleh pelanggan Tri.
Sayangnya, Danny enggan menyebutkan berapa kontribusi pendapatan layanan OTT streaming film terhadap total pendapatan Tri. “Masih kecil kontribusinya karena belum signifikan dan kami belum menargetkan pendapatan dari sini,” jelasnya.
Namun Danny menyebutkan saban bulannya ada sekitar 4 juta pelanggan yang tercatat telah melakukan aktivasi dalam layanan OTT streaming film. “Untuk target pelanggan kami belum menargetkan, namun yang pasti ada sekitar 4 juta pelanggan melakukan aktifasi ke OTT setiap bulan,” tutupnya.
Selanjutnya: Kerjasama dengan penyelenggara jasa telekomunikasi, OTT bisa mendapat akses pasar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News