kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Trisula dekati merek Prada & Bonita


Selasa, 19 April 2016 / 12:45 WIB
Trisula dekati merek Prada & Bonita


Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Dupla Kartini

JAKARTa. PT Trisula International Tbk merasa belum cukup mengantongi tujuh merek dagang pakaian dan dua merek tekstil. Perusahaan tersebut berencana menambah merek dagang melalui jalinan kerjasama dengan perusahaan pemilik merek pakaian asing.

Ada tiga merek yang tengah mereka dekati. Dua merek berasal dari Eropa, yakni Prada dari Italia dan Bonita dari Jerman. Satu merek lagi dari Amerika Serikat yakni Guess.

Pendekatan terhadap ketiga merek itu bukan tanpa alasan. Trisula International berharap, ketiganya bisa mendukung rencana diversifikasi produk ekspor. Asal tahu saja, saat ini mereka hanya mengekspor produk pakaian formal. Nah, lewat tiga merek tadi, Trisula ingin produk ekspor melebar dalam wujud pakaian outdoor, pakaian olah raga dan pakaian kasual.

Direktur Marketing International PT Trisula International Tbk Kartono Budiman menyebut, ketiga perusahaan pemilik merek merespon positif niat Trisula International. Namun baru sebatas itu saja informasi yang mereka bagi.

Sembari menantikan kepastian kerjasama dengan pemilik merek, Trisula International mengerjakan dua order pasar ekspor yang sudah ada di tangan. Perusahaan berkode TRIS di Bursa Efek Indonesia tersebut akan memacu produksi pakaian wanita berupa blazer dan blouse.

Produksi pakaian itu mereka kerjakan melalui PT Nissiel Garment Manufacturer. Ini adalah perusahaan garmen di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. PT Trisula International Tbk telah mengakuisisi 50% saham Nissiel Garment senilai Rp 3,3 miliar.

Selain itu, Trisula International juga harus memenuhi pesanan pakaian dan aksesori dari maskapai penerbangan asal Amerika Serikat (AS). Trisula International mengantongi kerjasama bisnis itu  pada akhir tahun 2015.

Trisula International telah memulai produksi pesanan dari maskapai penerbangan asal AS sejak awal tahun 2016. Target pengiriman pesanan pada semester I-2016. "Kontraknya dua tahun dengan jumlah kurang lebih 500 pieces," terang Kartono, dalam paparan publik, Senin (18/4).

Menekan porsi impor

Trisula International membarengi strategi memperbesar pasar ekspor dengan upaya menekan porsi beban impor. Direktur Utama PT Trisula International Tbk Tjhoi Lisa Tjahjadi mengatakan, kenaikan bea masuk produk impor dari 10% menjadi sebesar 25% tahun lalu, menjadi tantangan besar bagi Trisula International.

Maka dari itu, tahun ini Trisula International berupaya  menekan porsi beban impor menjadi di bawah 50%. Cara perusahaan tersebut yakni lebih banyak mengandalkan produksi lokal.

Perlu diketahui, produk ritel Trisula International yang masih 100% impor seperti produk merek G2000. Sementara produk yang sudah 100% produksi lokal yakni JOBB. Adapun produk merek Jack Nicklaus, bervariasi. Beberapa kategori Jack Nicklaus ada yang masih impor tapi ada pula yang bikinan lokal.

Tak cuma memperkuat lini produksi, manajemen Trisula International saat ini juga tengah memperbaiki lini pemasaran. Perusahaan itu akan menutup beberapa gerai ritel yang dianggap tak menghasilkan. "Kami juga akan merenovasi toko-toko yang sudah ada," ujar Lisa.

Agar rencana tahun ini berjalan lancar, Trisula International menyediakan dana belanja modal sekitar Rp 13 miliar. Salah satu sumber dana dari hasil penjualan tanah dan bangunan di Tangerang, Banten senilai Rp 7 miliar.

Sepanjang tahun ini, Trisula International membidik penjualan sebesar Rp 1 triliun. Sementara target laba bersih yakni Rp 24,8 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×