Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), emiten penyedia kain, seragam, dan fashion berkualitas optimis kinerja tahun 2025 akan melanjutkan pertumbuhan.
Untuk mempertahankan pertumbuhan, BELL kembali menargetkan ekspansi jaringan ritel JOBB dan Jack Nicklaus pada tahun ini, dengan mempertimbangkan potensi wilayah sebelum menentukan jumlah penambahan outlet.
“BELL akan terus memprioritaskan fleksibilitas dalam menghadapi tantangan industri, karena kondisi bisnis tekstil dan produk tekstil (TPT) saat ini masih cukup menantang selama belum ada dukungan dari kebijakan pemerintah.” ujar Direktur Utama BELL Karsongno Wongso Djaja, Rabu (15/1).
Asal tahu saja, hingga akhir 2024, BELL telah mengoperasikan total 187 titik penjualan (POS) di Indonesia, yang terdiri dari 130 POS JOBB dan 57 POS Jack Nicklaus.
Baca Juga: Southern Cross Tambah Kepemilikan 703,11 Juta Saham di Trisula Textile (BELL)
Salah satu kunci BELL bertahan di industri yang dinamis dan penuh tantangan ini adalah mempertahankan kinerja optimal mesin-mesin produksi, yang berkontribusi pada peningkatan lead-time produksi dan efisiensi operasional.
BELL secara rutin dan bertahap melakukan peremajaan mesin sekaligus mengikuti perkembangan teknologi terbaru di industri. Awal tahun ini, BELL berencana memperbarui mesin produksi dengan memasang mesin washer dryer baru untuk memastikan kualitas kain yang optimal sebelum diproses lebih lanjut.
Mesin ini dilengkapi dengan teknologi heat recovery system, yang mampu mengurangi konsumsi energi hingga 15–20%. Langkah ini tidak hanya mendukung pengurangan biaya operasional, tetapi juga memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.
"Langkah ekspansi ini diharapkan dapat memperkuat posisi BELL di pasar ritel Indonesia, seiring dengan upaya Perusahaan untuk terus berinovasi dan tumbuh secara adaptif di tengah tantangan industri tekstil yang dinamis," ujar Karsongno.
Usaha BELL ini sejalan dengan proyeksi Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) bahwa kondisi bisnis di industri tekstil dan produk tekstil (TPT) tahun 2025 masih akan terpuruk akibat serbuan barang impor di saat daya beli masyarakat berpotensi melemah.
Baca Juga: Trisula International (TRIS) Siapkan Strategi untuk Perkuat Kinerja pada 2025
Agar tetap adaptif terhadap perkembangan pasar, BELL terus berupaya mengembangkan lini produk ritel JOBB dan Jack Nicklaus. Penyesuaian desain pakaian dan fashion dilakukan agar selaras dengan kebutuhan pasar, yang sangat berorientasi pada tren (market-driven).
"Selain itu, BELL juga memanfaatkan kemampuan divisi riset dan pengembangan (R&D) untuk menghadirkan produk inovatif yang mampu memenuhi permintaan pelanggan," kata Karsongno.
Selanjutnya: Menilik Prospek Kinerja Emiten Berdividen Tinggi di Tahun 2025
Menarik Dibaca: Daerah Ini Hujan Petir, Cek Ramalan Cuaca Besok (15/1) di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News