Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Proyek kilang minyak di Balongan akan segera terealiasi. PT Pertamina (Persero) dan Kuwait Petroleum Company (KPC) telah meneken nota kesepahaman (MoU) pembangunan kilang minyak Balongan ini di Kuwait pada Kamis (19/8) kemarin.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, setelah dilakukan penandatanganan MoU antara Pertamina dan Kuwait, maka saat ini kedua belah pihak tengah melakukan studi kelayakan (feasibility study) yang memakan waktu sekitar enam bulan. "Mereka setuju dipercepat, jadi mudah-mudahan triwulan I tahun 2011 bisa mulai dilakukan pembangunan fisik," kata Hidayat, Jumat (20/8).
Pada akhir tahun ini, rencananya pihak Kuwait Petroleum Company juga akan ke Indonesia untuk melakukan kesepakatan joint venture dan membicarakan mengenai pembentukan perusahaan patungan (joint venture company). Dalam pembicaraan mengenai kesepakatan joint venture nanti akan dibicarakan mengenai porsi saham antara kedua belah pihak. "Saat ini belum disepakati porsi sahamnya, tapi kemungkinan sama 50% :50%," jelas Hidayat.
Selain berkomitmen untuk memberikan suplai BBM hasil olahan kilang balongan untuk kebutuhan domestik, pihak KPC juga sepakat untuk ikut serta dalam mengembangan industri turunan dari kilang ini. Pasalnya, kilang minyak ini juga akan menghasilkan nafta yang dibutuhkan oleh industri oleokimia.
"Selain menyuplai minyak mentah, Kuwait juga berkomitmen untuk ikut membangun downstream (industri turunan) dari minyak mentah yaitu industri petrokimia," ujar Hidayat.
Catatan saja, PT Pertamina (Persero) menggandeng Kuwait Petroleum Company (KPC) untuk membangun kilang baru di Balongan senilai US$ 8-9 miliar. Kilang anyar ini akan memiliki kapasitas produksi 300.000 barel per hari dan otomatis akan menambah kapasitas produksi eksisting kilang yang berlokasi di Balongan, Indramayu tersebut. Saat ini Pertamina telah mengoperasikan kilang minyak Balongan dengan kapasitas 125.000 barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News