Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Akuntan independen yang ditunjuk PT Indosat Tbk (ISAT) telah menyelesaikan penelaahan terbatas atas hasil kinerja triwulan pertama perusahaan. Hasilnya, sepanjang triwulan I 2010 ini pendapatan usaha perusahaan naik 2,6% dari Rp 4,61 triliun sepanjang triwulan I tahun lalu menjadi Rp 4,73 triliun.
"Sementara laba bersih perusahaan naik 132,6% dari Rp 119,5 miliar sepanjang triwulan I 2009 menjadi Rp 278 miliar pada triwulan I 2010 ini. Utamanya disebabkan pergerakan valuta asing," ujar Presiden Direktur dan CEO ISAT Harry Sasongko.
Harry mencatat, EBITDA perusahaan juga meningkat 2,5% dari angka Rp 2,17 triliun menjadi Rp 2,22 triliun pada triwulan I 2010 ini. Dengan marjin EBITDA stabil diangka 47%.
"Sementara beban usaha juga meningkat sebesar 12% dari angka Rp 3,5 triliun menjadi Rp 3,9 triliun. Penyebab utamanya karena meningkatnya beban depresiasi dan amortisasi," jelasnya.
Jumlah pelanggan seluler ISAT juga meningkat 17,6% dari angka 33,3 juta pelanggan pada triwulan I 2009 menjadi 39,1 juta pelanggan pada tiga bulan pertama tahun ini. Sementara pelanggan nirkabel pita lebar 3.5G naik paling tinggi sebanyak 118,7% dari 345.500 pelanggan menjadi 755.600 pelanggan. Dengan nilai Arpu seluler saat ini Rp 32.988.
"Tahun ini kami mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 550-700 juta," pungkasnya.
Sayangnya, kinerja ISAT belum mampu mengalahkan kinerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Sebelumnya, sepanjang triwulan I 2010 Telkom berhasil mengantongi pendapatan usaha sebesar Rp 16,6 triliun. Atau naik 6,25% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 15,6 triliun.
Untuk laba bersih, Telkom mengantongi Rp 2,8 triliun rupiah atau tumbuh 13% dibanding triwulan I 2009 sebesar Rp 2,5 triliun. Melonjaknya laba tersebut selain ditunjang pertumbuhan pendapatan usaha, juga karena adanya keuntungan dari kurs.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News