kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.093.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.414   -4,00   -0,02%
  • IDX 7.903   49,44   0,63%
  • KOMPAS100 1.109   7,65   0,69%
  • LQ45 810   5,48   0,68%
  • ISSI 269   1,53   0,57%
  • IDX30 420   3,00   0,72%
  • IDXHIDIV20 488   4,01   0,83%
  • IDX80 122   0,73   0,60%
  • IDXV30 133   0,21   0,16%
  • IDXQ30 136   1,32   0,98%

Trump Terpilih sebagai Presiden, Gapki Optimis Ekpor ke CPO ke AS akan Bertambah


Kamis, 07 November 2024 / 14:25 WIB
Trump Terpilih sebagai Presiden, Gapki Optimis Ekpor ke CPO ke AS akan Bertambah
ILUSTRASI. Pekerja mengangkut tandan buah kelapa sawit di kawasan PT Perkebunan Nusantara IV, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (24/10/2024). Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan ketersediaan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih sangat mencukupi untuk bahan baku biodiesel 50 persen (B50) dengan tingkat produksi CPO di Indonesia pada tahun 2024 sekitar 46 juta ton, sedangkan yang dibutuhkan untuk pembuatan B50 hanya 5,3 juta ton. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/tom.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono merespon positif atas terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke 47 terutama terhadap pengaruhnya pada ekspor produk sawit, Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya dari Indonesia.

Eddy mengatakan dengan terpilihnya kembali Trump, Eddy berharap perang di sejumlah wilayah dunia seperti perang Israel dengan sejumlah negara di Timur Tengah serta perang Ukraina dengan Rusia bisa berhenti.

"Kita berharap dengan terpilihnya Trump perang segera berhenti, sehingga ekonomi global dapat membaik," ungkap Eddy saat dihubungi Kontan, Rabu (06/11).

Eddy memiliki pandangan positif terhadap terpilihnya Trump mengingat pada masa kepemimpinan di periode 2017-2021, ekspor CPO dan turunannya dari Indonesia menunjukkan kenaikan.

Baca Juga: Harga CPO dalam Tren Positif, Begini Prospeknya ke Depan

"Seharusnya tidak ada halangan, karena waktu Trump masih Presiden pun ekspor minyak sawit kita naik terus," tambahnya.

Dalam catatan Gapki, sepanjang tahun 2023, Indonesia mengekspor CPO ke AS sebanyak 2,5 juta ton. Negeri Paman Sam termasuk salah satu pasar ekspor yang mengalami kenaikan.

Hal itu juga diikuti oleh ekspor ke negara lain, seperti Afrika yang naik sebesar 33% dari 3,18 juta ton menjadi 4,23 juta ton,  China yang naik 23% dari 6,28 juta ton menjadi 7,74 juta ton, India yang naik 8% dari 5,54 juta ton menjadi 5,97 juta ton dan USA yang naik sepanjang 2023 sebesar 10% dari 2,28 juta ton menjadi 2,5 juta ton.

"Ekspor ke AS tahun lalu kita sampai 2,5 juta ton dan tahun ini (dari Januari) sampai bulan September ini (ekspor) sudah 1,76 juta ton," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×