kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.202   60,78   0,85%
  • KOMPAS100 1.106   11,13   1,02%
  • LQ45 878   12,09   1,40%
  • ISSI 220   0,63   0,29%
  • IDX30 449   6,48   1,46%
  • IDXHIDIV20 540   5,30   0,99%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 134   0,17   0,13%
  • IDXQ30 149   1,68   1,14%

Trump Terpilih sebagai Presiden, Gapki Optimis Ekpor ke CPO ke AS akan Bertambah


Kamis, 07 November 2024 / 14:25 WIB
Trump Terpilih sebagai Presiden, Gapki Optimis Ekpor ke CPO ke AS akan Bertambah
ILUSTRASI. Pekerja mengangkut tandan buah kelapa sawit di kawasan PT Perkebunan Nusantara IV, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (24/10/2024). Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan ketersediaan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih sangat mencukupi untuk bahan baku biodiesel 50 persen (B50) dengan tingkat produksi CPO di Indonesia pada tahun 2024 sekitar 46 juta ton, sedangkan yang dibutuhkan untuk pembuatan B50 hanya 5,3 juta ton. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/tom.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono merespon positif atas terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke 47 terutama terhadap pengaruhnya pada ekspor produk sawit, Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya dari Indonesia.

Eddy mengatakan dengan terpilihnya kembali Trump, Eddy berharap perang di sejumlah wilayah dunia seperti perang Israel dengan sejumlah negara di Timur Tengah serta perang Ukraina dengan Rusia bisa berhenti.

"Kita berharap dengan terpilihnya Trump perang segera berhenti, sehingga ekonomi global dapat membaik," ungkap Eddy saat dihubungi Kontan, Rabu (06/11).

Eddy memiliki pandangan positif terhadap terpilihnya Trump mengingat pada masa kepemimpinan di periode 2017-2021, ekspor CPO dan turunannya dari Indonesia menunjukkan kenaikan.

Baca Juga: Harga CPO dalam Tren Positif, Begini Prospeknya ke Depan

"Seharusnya tidak ada halangan, karena waktu Trump masih Presiden pun ekspor minyak sawit kita naik terus," tambahnya.

Dalam catatan Gapki, sepanjang tahun 2023, Indonesia mengekspor CPO ke AS sebanyak 2,5 juta ton. Negeri Paman Sam termasuk salah satu pasar ekspor yang mengalami kenaikan.

Hal itu juga diikuti oleh ekspor ke negara lain, seperti Afrika yang naik sebesar 33% dari 3,18 juta ton menjadi 4,23 juta ton,  China yang naik 23% dari 6,28 juta ton menjadi 7,74 juta ton, India yang naik 8% dari 5,54 juta ton menjadi 5,97 juta ton dan USA yang naik sepanjang 2023 sebesar 10% dari 2,28 juta ton menjadi 2,5 juta ton.

"Ekspor ke AS tahun lalu kita sampai 2,5 juta ton dan tahun ini (dari Januari) sampai bulan September ini (ekspor) sudah 1,76 juta ton," tutupnya. 

Selanjutnya: Melemahnya Daya Beli Masyarakat Berpotensi Meningkatkan TWP90 Fintech Lending

Menarik Dibaca: Promo Hypermart Dua Mingguan 7-20 November 2024, Bakso Sapi Diskon Rp 10.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×