kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.758.000   -23.000   -1,29%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Tudingan YLBHI soal perusahaan rokok dan narkoba


Senin, 23 Januari 2017 / 00:01 WIB
Tudingan YLBHI soal perusahaan rokok dan narkoba


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Yudho Winarto

BOGOR. Koordinator Bantuan Hukum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Julius Ibrani mengatakan, Badan Narkotika Nasional (BNN) menemukan keterlibatan perusahaan rokok dalam menyelundupkan kandungan narkoba jenis sabu-sabu atau metamfetamina untuk dijadikan bahan baku rokok.

"Salah satu laporan BNN menyebutkan, ada perusahaan rokok besar yang terlibat dalam penyelundupan metamphetamine dalam jumlah besar. Tapi, belum terbukti," kata Julius dalam Workshop Aliansi Jurnalis Independen (AJI) di Hotel Royal Padjadjaran, Bogor, Sabtu (21/1).

Julius mengatakan, metamfetamina tersebut digunakan untuk memproduksi rokok. Maka dari itu, tak heran bila rokok bisa menyebabkan kecanduan. "Diduga kuat dijadikan bahan untuk membuat rokok. Makanya, kami mau ambil sampel rokok-rokok yang beredar dan kami dorong BNN untuk periksa," ujar Julius kepada KONTAN, Minggu (22/1).

Hanya saja, lanjut Julius, belum diketahui apakah metamfetamina tersebut terkandung dalam kertas pembungkus rokok atau dicampur dengan tembakau. Jenis rokok yang diselundupkan juga belum diketahui apakah sigaret putih atau kretek.

Pun perusahaan yang mengimpor metamfetina tersebut bisa saja bukan perusahaan rokok yang sudah ada di Indonesia atau dengan kata lain perusahaan rokok ilegal.

"Karena belum selesai kasusnya, jadi BNN tidak bisa menjelaskan lebih detail bagaimana dan bilang untuk tunggu perkembangan selanjutnya saja," kata Julius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×