kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,72   3,97   0.44%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tuduhan dumping udang tidak kendorkan ekspor udang


Senin, 18 Maret 2013 / 16:49 WIB
Tuduhan dumping udang tidak kendorkan ekspor udang
ILUSTRASI. Samsung Galaxy M52 mendukung teknologi 5G


Reporter: Handoyo | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kinerja ekspor udang Indonesia ke Amerika Serikat (AS) diharapkan tidak akan terganggu tuduhan dumping AS belakangan ini. Sebab selama ini nilai ekspor udah ke AS cukup besar mencapai 37%-38% total ekspor udang Indonesia setiap tahun.


Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan, produksi udang Indonesia pada 2012 mencapai 467.000 ton. Untuk produksi udang tahun ini, ditargetkan naik 133.000 ton menjadi  600.000 ton. Dari jumlah produksi tersebut, volume ekspor udang tahun lalu sebanyak 250.000 ton dan tahun ini diharapkan bakal mengalami peningkatan 15%-20%.


Agar penyelesaian tuduhan anti dumping dengan pemberian subsidi itu bisa segera diselesaikan, Thomas Darmawan, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) mengatakan pihak pengusaha akan kooperatif. "Kita akan ikuti sesuai dengan undang-undang AS," ujar Thomas.


Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, ekspor udang Indonesia ke AS pada 2011 sebesar US$ 515,5 juta, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 353,7 juta. Selain AS, negara utama yang menjadi pasar terbesar produk udang Indonesia adalah Jepang, China dan Uni Eropa.


Ernawati, Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemdag) mengatakan, Pemerintah Indonesia telah mengajukan permintaan perpanjangan waktu pengisian kuesioner terkait dugaan dumping produk udang kepada Otoritas Anti Dumping AS.  


Dengan adanya perpanjangan waktu itu, diharapkan batas waktu pengisian akan mundur dari akhir Maret 2013 menjadi April 2013. "Kita meminta perpanjangan waktu sekitar dua minggu, tetapi kemungkinan diberikan hanya satu minggu," katanya.


Seperti diketahui, Pemerintan AS telah menuding Indonesia dan sejumlah negara lain seperti China, Ekuador, India, Malaysia, Thailand dan Vietnam, telah memberikan sejumlah subsidi atas produk udang sehingga harga udang impor dari sejumlah negara tersebut lebih murah di AS.


Sejumlah instansi dituding telah melakukan tindakan dumping seperti lembaga asuransi, perbankan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Ditjen Pajak, KKP, serta Kementerian Keuangan. Beberapa hal yang menjadi pertanyaan dalam penyelidikan AS adalah upah pekerja.


Menurut Thomas, harga rata-rata udang ekspor ke AS US$ 6 per kg hingga US$ 10 per kg tergantung kondisi dan ukurannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×