kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Tujuh blok terminasi ekonomis dengan gross split


Kamis, 14 September 2017 / 21:15 WIB
Tujuh blok terminasi ekonomis dengan gross split


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - PT Pertamina (Persero) telah berhitung blok-blok migas yang terminasi pada 2018 sudah cukup ekonomis dengan menggunakan skema gross split. Dari delapan blok terminasi, hanya satu blok yang dianggap kurang ekonomis yaitu Blok East Kalimantan.

Maka tidak heran jika dengan revisi aturan gross split, tingkat keekonomian blok terminasi bisa lebih baik lagi. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE), Gunung Sardjono Hadi yang bilang dengan skema gross split yang baru akan ada tambahan bagi hasil 6%-7%.

Dengan begitu, bagian migas yang didapatkan oleh kontraktor dan Net Present Value (NVP) pun jadi lebih bagus dibandingkan sebelumnya dalam simulasi yang dilakukan Pertamina. Bahkan Gunung bilang, perhitungan yang dilakukan Pertamina juga sudah memasukkan unsur pengembalian investasi yang akan dibayarkan kepada kontraktor sebelumnya.

Sayangnya Gunung belum bisa menyebut angka pasti jumlah pengembalian investasi di blok-blok terminasi tersebut. "Karena masih menunggu dari SKK Migas angka finalnya," kata Gunung ke KONTAN, Kamis (14/9).

Perhitungan keekonomian lapangan juga sudah memasukan juga biaya sewa aset yang dibayarkan Pertamina ke Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). "Sewa aset itu sudah dikeluarkan oleh mereka ke kami, (hitungannya) jadi 3%-5% kali fair value di diskon 70%," jelas Gunung.

Dari perhitungan pajak, Gunung bilang jika pajak yang diterapkan sama dengan blok ONWJ atau telah mengikuti PP 27 maka lima blok yang akan dikelola PHE juga masih tetap ekonomis. Hanya saja Gunung menyebut PHE tetap akan melakukan efisiensi demi menjaga keekonomian lapangan biarpun masih terbuka tambahan bagi hasil dari diskeresi Menteri ESDM yang tidak dibatasi dalam aturan gross split yang baru.

Gunung yakin Pertamina akan segera melakukan penandatanganan untuk blok terminasi 2018 yang akan dikelola Pertamina. "Artinya delapan blok itu targetnya akhir September atau awal Oktober," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×