Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. PT Wika Realty, anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, menargetkan dapat meraih nilai marketing sales sebesar Rp 2,4 triliun sepanjang 2016, tumbuh 71% dari tahun 2015.
Direktur Utama PT Wika Realty Imam Sudiyono mengungkapkan, untuk mencapai target tersebut, berbagai strategi telah dipersiapkan perseroan.
Diantaranya adalah melakukan kerjasama operasi dengan pemilik lahan, investor, dan asing.
“Terbaru adalah KSO untuk lahan di Antapani Bandung. Lalu melakukan pembentukan anak perusahaan melalui akuisisi dan pembentukan JVCo,” jelas Imam melalui pernyataan tertulis yang diterima KONTAN, Minggu (24/1).
Imam menjelaskan, Wika Realty telah membentuk anak perusahaan yakni PT Wika Realty Minor Development untuk proyek di Ubud Bali.
Perseroan juga tengah mempersiapkan akuisisi untuk proyek di Jakarta.
Selain itu Wika Realty akan terus melakukan sinergi dengan Wika Group untuk pengembangan lahan BUMN.
Strategi lainnya adalah menguasai sebagian produk komersial untuk meningkatkan porsireccuring income.
Lebih lanjut Imam menambahkan, untuk memperkuat likuiditas, Wika Realty akan melakukan pendanaan berbasis proyek atawa bank loan per project dan juga pelaksanaan penjualan perdana saham atau initial public offering (IPO).
Adapun memasuki tahun bershio monyet api ini, Wika Realty siap mengembangkan tujuh proyek baru yang terbagi dalam produk yaitu landed house, high rise dan villatel & hotel.
Imam merinci, untuk pengembangan proyek landed house, perseroan menyiapkan proyek Tamansari Sepinggan, Balikpapan dengan nilai investasi Rp 460 miliar.
Sementara untuk proyek high rise, Wika Realty akan mengembangkan proyek Tamansari.
Tamansari Cendekia di Semarang dengan nilai investasi sebesar Rp 647 miliar.
Tamansari Emerald di Surabaya dengan nilai investasi sebesar Rp 806 miliar.
Tamansari Skylounge Makassar di Makassar dengan nilai investasi sebesar Rp 277 miliar.
Tamansari Skylounge Balikpapan di Balikpapan dengan nilai investasi sebesar Rp 522 miliar.
Tamansari Parangloe di Makassar dengan nilai Investasi sebesar Rp 1,3 triliun.
Sedangkan untuk proyek villatel & hotel, perseroan akan mengembangkan Tamansari Gangga II di Bali dengan nilai investasi sebesar Rp 215 miliar.
Oleh sebab itu, perseroan menyiapkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) tahun ini sebesar Rp 1,5 triliun.
Dana tersebut antara lain akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan beberapa proyek yang sedang dikembangkan di tahun sebelumnya dan membangun beberapa proyek baru yang akan diluncurkan di tahun 2016.
Saat ini Wika Realty memiliki land bank yang sedang dikembangkan seluas 39 hektare dan yang belum dikembangkan seluas 215 hektare.
“Untuk meningkatkan pendapat berulang atau recurring income, kami akan memperbanyak properti investasi. Persentase recurring income Wika Realty saat ini adalah 10% berbanding dari total penjualan,” jelas Imam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News